Kisah tragis menimpa seorang murid SMP di Kota Tangerang yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh wakil kepala sekolahnya. Orang tua korban telah membuat laporan polisi terkait insiden tersebut, yang menyebabkan pelaku harus menghadapi proses penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini terjadi saat korban dan orang tua melakukan remedial ujian di sekolah, di mana korban kemudian dibawa ke ruang kosong oleh pelaku. Pelaku kemudian menghipnotis korban untuk mengobati anaknya yang introver, namun kemudian melakukan aksi bejatnya.
Setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua korban, pelaku menutup mata korban dengan kain dan melancarkan aksinya. Orang tua korban yang merasa curiga akhirnya mengintip melalui jendela dan melihat korban dalam posisi terlentang, sedangkan pelaku berada di sekitarnya. Saat dibawa pulang, korban mengungkapkan kejadian yang dialaminya kepada orang tua. Polisi telah menyita barang bukti seperti akta kelahiran, pakaian korban, dan bantal sajadah yang diduga digunakan sebagai alas oleh korban. Meskipun korban tidak mengalami luka, namun polisi masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini. Menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak dari segala bentuk kejahatan harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak.