Politik Luar Negeri RI: Indonesia bersahabat dengan Semua Pihak

by -24 Views

Pada hari Minggu, 20 Juli 2025 pukul 10:00 WIB, Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno menegaskan bahwa politik luar negeri (polugri) Indonesia yang bebas dan aktif tidak sama dengan netral. Menurut Havas, netralitas dalam konteks hubungan antar negara terkait dengan peperangan dan harus dideklarasikan secara spesifik seperti yang dilakukan Swiss pada masa Perang Dunia ke-2.

Havas menjelaskan bahwa terjemahan dari bebas dan aktif adalah independen dan aktif. Independen mengacu pada kemampuan negara untuk menentukan kebijakan tanpa tekanan dari negara lain, sedangkan aktif berkontribusi untuk perkembangan di dunia dan melakukan kegiatan politik luar negeri yang berkaitan dengan kepentingan dalam negeri.

Dalam kondisi global saat ini, Havas menyatakan bahwa Indonesia harus menghadapi berbagai ancaman, termasuk negara superpowers, teroris, judi daring, dan perubahan iklim. Upaya-upaya Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan luar negeri dilihat sebagai langkah untuk menguatkan kemitraan dan mengatasi ancaman tersebut.

Havas menegaskan bahwa Indonesia dapat menjadi teman semua pihak dan menjalani hubungan solutif dengan negara lain. Misalnya, Indonesia berusaha menyelesaikan negosiasi dagang dengan AS, menjalin kerja sama investasi dengan China, bidang pertanian dengan Rusia, serta menyelesaikan perundingan dengan Eropa.Kontribusi ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah global yang dihadapi.

Source link