Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi, menolak untuk mengalokasikan anggaran dalam pembiayaan subsidi Transjabodetabek. Menurut Kang Dedi, pemberian subsidi tersebut harus dipertimbangkan berdasarkan urgensi yang ada. Pada sebuah acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Kang Dedi menekankan pentingnya melihat urgensi dari bantuan subsidi yang diberikan. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memprioritaskan hal-hal yang dianggap lebih mendasar untuk Provinsi Jawa Barat daripada subsidi Transjabodetabek.
Kang Dedi menegaskan bahwa subsidi Transjabodetabek belum dianggap sebagai kepentingan mendasar bagi Provinsi Jawa Barat. Contohnya, Kang Dedi berencana untuk mempertimbangkan pemberian bus sekolah bagi siswa di Jawa Barat, sejalan dengan kebijakan larangan murid naik kendaraan bermotor saat berangkat dan pulang sekolah. Menurutnya, ini merupakan langkah yang lebih penting mengingat masih adanya daerah-daerah terisolasi dan terpencil di Jawa Barat.
Sebelumnya, pemerintah Provinsi Jakarta telah mensubsidi Transjabodetabek sebesar Rp11.500 per orang. Sedangkan tarif normalnya sebelum diberikan subsidi adalah Rp15.000 per penumpang. Dengan adanya penolakan dari Kang Dedi terkait subsidi Transjabodetabek, masih menjadi perdebatan yang terus berlanjut.