Persaingan calon ketua umum (caketum) PPP menjelang Muktamar X semakin memanas. Peta persaingan tersebut mengerucut pada dua nama besar, yaitu Plt Ketua Umum PPP sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono dan mantan Menteri Perdagangan RI (2019–2020) Agus Suparmanto. Mardiono dianggap sebagai kandidat terkuat dengan dukungan mayoritas yang terus mengalir dari DPW dan DPC PPP di seluruh Indonesia.
Namun, beberapa pengamat politik, seperti Efriza dari Citra Institute, menilai bahwa berbagai kasus yang pernah menimpa Agus dapat berdampak negatif terhadap elektabilitasnya. Kasus-kasus seperti impor pakaian bekas, gula, dan bawang putih telah membekas di ingatan publik dan dapat menjadi hambatan bagi Agus. Selain itu, status Agus yang berasal dari PKB juga menimbulkan keraguan, mengingat tradisi PPP yang kuat dalam memilih ketua umum dari kalangan kader internal.
Mardiono, sebagai kader murni PPP, dinilai lebih unggul dalam hal struktural partai, menurut Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek. Dukungan resmi DPW PPP se-Indonesia pun telah disampaikan melalui deklarasi di Hotel Sheraton, Jakarta, di mana para kader menegaskan penolakan terhadap calon eksternal untuk memimpin PPP. Sementara itu, Agus Suparmanto dihadapkan pada jalan yang terjal karena rekam jejak kontroversialnya selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI.
