Rute Konsumen: Dari Mesin Pencari ke Media Sosial

by -34 Views

Perilaku manusia dalam mengonsumsi informasi dan berinteraksi dengan brand saat ini dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang mereka terima sehari-hari. Stimulus tersebut bisa berasal dari penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, hingga perabaan, yang kemudian membentuk pola perilaku yang dianalisis oleh pasar untuk memahami bagaimana manusia memproses informasi dari penyimpanan di otak hingga tahap pengambilan keputusan. Dalam perkembangan zaman yang cepat dan didorong oleh kemajuan teknologi serta peristiwa besar seperti pandemi, perilaku konsumen pun turut berubah. Kepraktisan menjadi hal yang sangat dicari, dengan banyak sektor seperti kuliner, fashion, transportasi, dan teknologi berlomba menawarkan kemudahan untuk menunjang kehidupan yang dinamis dan berpacu dengan waktu.

Salah satu fenomena menarik adalah pergeseran pola pencarian informasi dari search engine tradisional ke platform video pendek seperti TikTok. Generasi Z, yang dikenal cepat beradaptasi dengan teknologi, menjadi pengguna utama aplikasi tersebut untuk mencari informasi sehari-hari dengan format yang singkat, visual menarik, dan langsung pada intinya. Survei dari Adobe bahkan mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka mengandalkan TikTok sebagai mesin pencari, menjadi sinyal bahwa konsumen modern bergerak ke arah ini.

Meskipun awalnya dominan di kalangan Generasi Z, tren pencarian informasi melalui video pendek juga mulai menarik minat generasi milenial. Data menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka juga mulai menggunakan TikTok sebagai sumber informasi. Perubahan perilaku ini mencerminkan bahwa preferensi konsumen berbasis video pendek tidak lagi ekslusif bagi satu generasi tertentu, melainkan telah meluas dan menjadi bagian dari tren konsumsi informasi digital.

Konten video pendek seperti yang populer di TikTok menjadi strategi pemasaran digital yang sangat efektif. Video berdurasi singkat di bawah 90 detik terbukti mampu menarik perhatian audiens dengan rentang perhatian yang semakin pendek. Konten tersebut menghasilkan tingkat keterlibatan yang tinggi dan berperan signifikan dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Selain itu, tren personalisasi, pemasaran berbasis komunitas, dan penggunaan User-Generated Content (UGC) semakin mendominasi strategi pemasaran digital, seiring dengan evolusi media komunikasi.

Penting bagi brand dan pemasar untuk menyesuaikan strategi konten mereka agar tetap relevan dan mampu menjangkau audiens dari berbagai kelompok usia dalam lanskap digital yang terus berubah. TikTok dan platform sejenis telah menjadi alat komunikasi strategis yang dapat membangun kehadiran merek, memperkuat keterlibatan emosional, dan menciptakan koneksi yang lebih autentik dengan audiens lintas generasi. Pada akhirnya, kesuksesan sebuah brand bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga bagaimana mereka mampu hadir dengan bermakna di tengah perubahan perilaku konsumen yang dinamis.

Source link