Gubernur negara bagian Utah di Amerika Serikat, Spencer Cox, mengumumkan bahwa terduga pelaku penembakan aktivis politik konservatif Charlie Kirk yang telah ditangkap dikenali sebagai Tyler Robinson, yang merupakan warga asli Utah. Cox menjelaskan bahwa petugas berhasil menangkap Robinson setelah 24 jam melakukan perburuan. Dia menegaskan bahwa kematian tragis Charlie Kirk tidak hanya merupakan serangan terhadap individu, tetapi juga merupakan serangan terhadap semua orang. Menurut Cox, serangan tersebut mencerminkan inti dari eksperimen Amerika dan gagasan-gagasan yang dipegang bersama.
Cox juga mengungkapkan bahwa anggota keluarga Robinson telah memberikan informasi kepada otoritas bahwa pelaku ini secara politik aktif dalam beberapa tahun terakhir. Mereka bahkan membahas kebencian terhadap Charlie Kirk dan alasan tertentu yang membuatnya tidak menyukainya. Hal ini dikaitkan dengan kehadiran Kirk di Utah Valley University sebelum kejadian penembakan.
Selain itu, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa ayah dari pelaku juga berperan penting dalam penangkapan Robinson. Direktur dari FBI, Kash Patel, mengonfirmasi bahwa penangkapan tersebut dilakukan pada Kamis malam waktu setempat. Setelah penyelidik memeriksa rekaman kamera pengawas, ditemukan bahwa Robinson telah sampai di kampus pada pagi sebelum penembakan terjadi.
Penyelidik juga menemukan senapan aksi-grendel Mauser model 98 kaliber .36 beserta selongsong peluru yang memiliki pesan tertentu. Pesan-pesan tersebut menimbulkan pertanyaan terkait motif pelaku dalam melakukan penembakan tersebut. Selain itu, Robinson juga meninggalkan pesan-pesan yang menunjukkan kebencian dan pesan-pesan provokatif di selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.
