Thailand Umumkan Darurat Militer di Perbatasan Kamboja: Apa yang Perlu Diketahui?

by -22 Views

Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menegaskan bahwa bentrokan lintas perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang telah memaksa lebih dari 130.000 orang mengungsi memiliki potensi untuk berkembang menjadi perang. Kedua negara telah saling melancarkan serangan mematikan, baik pada hari pertama maupun hari kedua konflik ini terjadi. Pertempuran sengit antara kedua negara melibatkan jet tempur, artileri, tank, dan pasukan darat, sehingga Dewan Keamanan PBB telah merencanakan pertemuan darurat untuk membahas krisis ini.

Pada malam hari, seorang komandan perbatasan militer Thailand mengumumkan adanya darurat militer di delapan distrik di perbatasan dengan alasan Kamboja menggunakan kekuatan untuk memasuki wilayah Thailand. Lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan Thailand, dengan 15 korban jiwa yang meliputi warga sipil dan tentara, serta 46 korban luka-luka termasuk 15 tentara.

Serangan artileri terus terdengar dari sisi perbatasan Kamboja, dengan dilaporkannya seorang warga sipil tewas dan lima lainnya luka-luka. Konflik ini menunjukkan bahwa kedua negara masih terlibat dalam pertempuran di beberapa wilayah, meskipun tanda-tanda pertempuran mulai mereda. Thailand, dengan bantuan Malaysia, menyatakan keterbukaan untuk berunding dengan Kamboja guna menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomatik.

Meskipun krisis ini terjadi, Malaysia, sebagai pemimpin blok ASEAN, memediasi konflik antara Thailand dan Kamboja. Namun, baik Thailand maupun Kamboja masih saling menyalahkan atas eskalasi konflik ini. Meskipun belum ada kepastian mengenai penyelesaian konflik ini, penting untuk menangani krisis ini dengan tenang dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Source link