Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menginstruksikan para Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) di Polda untuk melakukan pendekatan proaktif terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengelola proyek pembangunan di daerah masing-masing. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka tidak menggunakan rekanan angkutan yang melanggar ketentuan dimensi dan muatan kendaraan. Menurut Agus, praktik over dimension and over loading bukan hanya pelanggaran administratif tetapi juga membahayakan keselamatan pengemudi, pengguna jalan lain, dan dapat mempercepat kerusakan infrastruktur. Untuk mendukung upaya ini, langkah strategis seperti pendataan dan audit angkutan, penegakan kepatuhan dimensi dan beban, serta sosialisasi intensif akan terus dilakukan oleh Dirlantas jajaran. Tujuannya adalah untuk mencapai target Indonesia bebas over dimension and over loading pada akhir tahun 2025 dengan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan aparat penegak hukum. Agus juga mengajak seluruh pelaku logistik untuk melakukan pergantian armada sesuai spesifikasi, melatih pengemudi mengenai safety driving, dan memanfaatkan teknologi logbook digital serta GPS untuk memantau beban secara real-time. Dengan dukungan penuh BUMN dan proyek Pembangunan, visi menuju zero over dimension and over loading bukan lagi slogan, melainkan sebuah keniscayaan.
Kakorlantas Dorong Dirlantas Gandeng BUMN dan Proyek, Atasi Angkutan Tak Sesuai Aturan
