Pada 1 Mei 1994, di Sirkuit Imola, tragedi F1 menelan korban seorang legenda, Ayrton Senna. Senna kehilangan kendali mobil Williams FW16 dengan kecepatan tinggi, menyebabkan tabrakan fatal yang merenggut nyawanya. Sebelum kecelakaan mematikan itu, diperistiwa tragis lain yang menyelimuti akhir pekan balapan tersebut. Balapan dimulai dengan berbagai insiden, termasuk kecelakaan serius Rubens Barrichello dan kematian Roland Ratzenberger di hari sebelumnya.
Pada saat kecelakaan terjadi, ada spekulasi bahwa kondisi ban yang terlalu dingin atau kolom kemudi yang patah mungkin merupakan faktor penyebabnya. Setelah tabrakan maut itu, Senna tidak bergerak di dalam mobil dan dinyatakan meninggal setelah beberapa saat. Dokter FIA berusaha menyelamatkan nyawa Senna dengan tindakan darurat, namun upaya tersebut tidak berhasil.
Meskipun kematian tragis Senna, balapan tersebut tetap berlangsung dan dimenangkan oleh Michael Schumacher. Kematian Senna memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan keselamatan dalam F1. Kepergiannya juga meninggalkan kesan mendalam pada dunia balap dan membawa dampak yang merubah sejarah olahraga ini. Dengan begitu, Senna tidak hanya dikenang sebagai pembalap yang luar biasa, tetapi juga sebagai pahlawan yang menginspirasi perubahan positif dalam dunia balap Formula 1.