Sebuah riset terbaru telah mengungkapkan prioritas investasi para pemimpin perusahaan teknologi informasi (IT) di Indonesia pada tahun 2025. Menurut hasil riset bertajuk “IT Strategies and Priorities Amid Economic Uncertainty in 2025” yang dikeluarkan oleh iCIO Community, prioritas utama tersebut adalah keamanan siber, tata kelola data, dan penguatan platform digital. Hal-hal ini diimplementasikan untuk tetap relevan dan memberikan dampak positif pada bisnis mereka. Riset ini dilakukan secara online pada bulan Januari hingga Februari 2025, melibatkan lebih dari 50 pemimpin TI dari berbagai industri.
Hasil riset terbaru iCIO Community yang didukung oleh CTI Group menunjukkan bahwa keamanan siber, tata kelola data, dan penguatan platform digital tetap menjadi prioritas utama para Chief Information Officer (CIO) perusahaan pada tahun 2025. “Mengetahui prioritas sangat penting untuk memahami arah investasi dan persiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan. Hasil riset ini juga memberikan kesempatan bagi para pemimpin TI untuk memahami tantangan dan prioritas industri lain, yang dapat menjadi dasar untuk inisiatif kolaborasi strategis ke depan,” ujar David Wirawan, Koordinator Divisi Riset iCIO Community.
Riset ini juga menunjukkan bahwa 59 persen eksekutif dengan vokasi di sektor IT mempertahankan komitmennya pada ketiga prioritas tersebut. Hal ini menunjukkan konsistensi dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat pentingnya ketiga faktor ini dalam menjaga ketahanan bisnis di era ketidakpastian. Selain itu, tren anggaran teknologi juga mengalami pergeseran, dengan lebih dari 60 persen perusahaan memilih model OPEX daripada gabungan CAPEX dan OPEX untuk fleksibilitas yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, adopsi teknologi cloud masih menunjukkan hambatan, dengan sebagian besar perusahaan mengalami kendala biaya pengelolaan yang tinggi, kesulitan integrasi dengan sistem lama, dan tantangan kepatuhan terhadap regulasi data. Untuk mengatasi hal ini, sebagian responden memilih strategi hybrid cloud dengan memadukan infrastruktur on-premise dan migrasi bertahap ke cloud. Regulasi seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang mulai berlaku penuh pada 2024 juga menjadi perhatian serius, dengan hampir semua perusahaan mengalokasikan sumber daya khusus untuk memastikan kepatuhan.
Di samping itu, artificial intelligence (AI) semakin banyak diadopsi untuk efisiensi operasional dan peningkatan pengalaman pelanggan. Lebih dari setengah perusahaan sudah menggunakan AI, dan 37 persen berencana menerapkannya dalam waktu satu tahun ke depan. Para pemimpin TI menyadari bahwa inovasi, fleksibilitas, dan kolaborasi akan menjadi kunci bagi keberhasilan di tahun 2025. Optimalisasi investasi teknologi, penggunaan model operasional yang fleksibel, dan peningkatan kapabilitas digital diyakini dapat menjaga ketahanan bisnis ke depan.