Megawati Menerima Penghargaan Gelar Profesor Kehormatan dari Silk Road IUTCH Uzbekistan

by -6 Views

Minggu, 22 September 2024 – 10:00 WIB

Samarkand, VIVA – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan dalam bidang pariwisata dan warisan budaya dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan, Sabtu, 22 September 2024.

Baca Juga :

Kakek Tembak Pajero Hingga Bannya Pecah, Megawati Soekarnoputri Menangis

Pemberian gelar kehormatan ini dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri oleh civitas academica kampus. Acara tersebut juga melibatkan graduation ceremony untuk mahasiswa program master. Civitas Academica Silk Road IUTCH dipimpin oleh Rektor, Aziz Abduhakimov.

Rektor Silk Road IUTCH Samarkand yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya di Pemerintahan Uzbekistan, Abduhakimov menyatakan bahwa gelar kehormatan tersebut diberikan kepada Megawati dalam bentuk sertifikat.

Baca Juga :

Jawab Spekulasi PDIP Bakal Gabung Pemerintahan Prabowo, Begini Respons Puan

“Prestasi luar biasa Anda dalam membentuk identitas modern Indonesia dan kontribusi Anda dalam hukum perdata, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, telah membuat Anda sangat dihormati tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” kata Abdulhakimov dalam pidato sebelum pemberian gelar.

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri terima gelar profesor kehormatan

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri terima gelar profesor kehormatan

Baca Juga :

Pramono Anung Buka Rahasia Selama Ini Sering Diutus Megawati untuk Komunikasi dengan SBY

Abdulhakimov menyatakan bahwa Megawati telah terbukti sebagai pemimpin luar biasa yang juga dikenal karena keingintahuan intelektual, kerendahan hati, dan keterbukaan terhadap dialog. “Kontribusi global Anda jauh melampaui politik,” tambahnya.

Abdulhakimov juga mencatat bagaimana Megawati telah menjadi pembicara utama di beberapa pertemuan paling berpengaruh di dunia, termasuk Forum Budaya Dunia 2016, acara Memori Dunia UNESCO pada tahun 2018, Forum Perdamaian Dunia Ke-8 pada tahun 2019, dan KTT Ekonomi dan Perubahan Iklim pada tahun 2022.

Oleh karena itu, Silk Road IUTCH memberikan penghargaan bergengsi ini, sebagaimana yang telah diberikan oleh berbagai kampus lain seperti Universitas Pertahanan RI dan Institut Kesenian Seoul, serta gelar doktor kehormatan dari lembaga-lembaga terkemuka di dunia.

“Sebagai tanda pengakuan atas usaha Anda dalam memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Uzbekistan, saya merasa terhormat untuk memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Anda dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage,” ujar Abdulhakimov.

“Selamat atas penghargaan yang Anda terima. Sekarang, Anda menjadi anggota berharga dari komunitas akademis kami, dan kami merasa sangat terhormat dengan kehadiran Anda di sini,” lanjutnya.

Ia juga mengajak semua pihak untuk mendoakan agar Megawati selalu sehat, panjang umur, bahagia, dan selalu mendapat dukungan dari keluarga dan orang terdekatnya.

“Profesionalisme dan dedikasi Anda akan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Semoga kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran senantiasa menyertai Anda dan keluarga,” kata Abdulhakimov.

Kiprah Megawati

Di dalam pidatonya, Abdulhakimov juga menjelaskan peran Megawati saat menjabat di pemerintahan Indonesia. Menurutnya, Megawati telah membawa Indonesia melewati masa-masa sulit dalam sejarahnya, terutama setelah krisis tahun 1998.

Ia juga menyinggung hubungan Megawati dengan ayahnya, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.

“Merefleksikan masa lalu, kita mengenang ayah Anda, Presiden Soekarno, dan kontribusi besar beliau dalam politik dunia. Beliau adalah pelopor gerakan nonblok dan pendukung yang tangguh bagi kemerdekaan dan kerja sama di antara negara-negara berkembang,” ujarnya.

“Pada tahun 1956, ketika berkunjung ke Samarkand, Presiden Soekarno menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi makam Imam Al-Bukhari. Beliau dengan senang hati menggambarkan masyarakat Uzbekistan sebagai ‘Jauh dari mata, tapi dekat di hati’. Saat ini, banyak orang Indonesia mengikuti jejak beliau dengan mengunjungi Uzbekistan sebagai bagian dari wisata religi,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Oleh karena itu, Silk Road IUTCH memberikan penghargaan bergengsi ini, sebagaimana yang telah diberikan oleh berbagai kampus lain seperti Universitas Pertahanan RI dan Institut Kesenian Seoul, serta gelar doktor kehormatan dari lembaga-lembaga terkemuka di dunia.

Halaman Selanjutnya