Klarifikasi Fakta Terkait Viral Keluarga yang Diduga Disekap Polisi di Hotel di Kawasan Medan

by -194 Views

Medan – Viral di media sosial sebuah keluarga yang diduga menjadi korban penyekapan oleh oknum polisi di sebuah hotel Grand City Hall, Medan Sumatera Utara (Sumut).

Dikutip melalui akun @Heraloebss, rekaman dari kuasa hukum keluarga yang merasa kliennya telah menjadi korban penyekapan.

“Sekelompok Diduga Oknum Polisi Sekap Satu Keluarga di Hotel Grand City Hall, Minta Tebusan Rp 500 Juta??,” tulis akun tersebut, Kamis 13 Juni 2024.

Sementara dari audio dalam video tersebut, terdengar suara seorang pria yang marah lantaran saat penangkapan keluarga turut membawa anaknya yang masih di bawah umur.

“Kemudian kembalikan anaknya yang di bawah umur, apapun ceritanya. namanya pidana itu asas praduga tak bersalah. Kalau memang ayahnya atau ibunya terindikasi melakukan tindakan pidana tapi anaknya dibawah umur ini yang ditangkap ini pelanggaran berat,” suara seorang pria dalam video tersebut.

Menanggapi kasus viral tersebut, Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan kasus tersebut bukan tindakan penyekapan, melainkan upaya penyelidikan tindak pidana narkotika.

“Itu bukan penyekapan atau penculikan seperti yang diberitakan, itu adalah pengembangan dugaan tindak pidana narkotika,” ujar Hadi dalam keterangannya, Jumat 14 Juni 2024.

Hadi menegaskan tidak ada indikasi penyekapan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga yang diamankan di Hotel Grand City Hall, Medan ternyata tidak terbukti sebagai pelaku pengedar narkoba.

“Namun setelah dilakukan serangkaian penyelidikan tidak ditemukan fakta dugaan keterlibatan suami istri tersebut. Polisi dari Polda Metro dan Polda Sumut serta Pengacara membawanya ke Mapolda Sumut, setelah pemeriksaan keduanya kembali ke rumah,” ujarnya.

Penyelidikan selanjutnya terhadap keluarga yang sudah dilepaskan itu adalah terkait kasus produksi pil ekstasi.

Penyidik dalam kasus ini juga berhasil menangkap lima orang tersangka.

Kelima tersangka ini diduga terlibat dalam produksi pil ekstasi di satu unit rumah Jalan Kapten Jumhana, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

Dua dari lima tersangka yakni HK dan DK merupakan pasangan suami istri yang diproduksi di laboratorium lantai tiga sebuah rumah.

“Direlease oleh Dittipidnarkoba Bareskrim dan Wakapolda Sumut barusan selesai. (Hasil pengembangan) betul, rangkaian penyelidikan dari pengembangan dugaan tindak pidana narkotika,” ujarnya.

Hadi menegaskan, keluarga yang sempat diduga disekap viral di media sosial, bukan dari para tersangka kasus peredaran narkotika yang baru berhasil diungkap oleh penyidik.

“Oh ini beda kasus, ini yang barusan direlease. Ini suami istri (tersangkanya),” ujarnya.

Sementara itu Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan informasi yang menyebut pihaknya turut terlibat menyekap keluarga yang viral di media sosial.

“Berita Itu tidak benar. Kegiatan anggota kami di Medan adalah bagian bentuk penyelidikan Tindak Pidana Narkotika dari jaringan narkotika yang sudah berhasil kami ungkap dari kasus-kasus sebelumnya dan sedang kami kembangkan serta terus dipantau,” ujar Panjiyoga Kamis 13 Juni 2024.

Panjiyoga membantah jika tindakan pihaknya itu merupakan penyekapan, lantaran telah dilakukan klarifikasi dan hasilnya dari keluarga telah mencabut laporan kasus pun dinyatakan selesai.

“Untuk laporan penyekapan yang ada di Ditreskrimum Polda Sumut sudah dilakukan klarifikasi oleh keluarga yang kita amankan, bahwa itu merupakan bagian dari penyelidikan tindak pidana narkotika yang sedang ditangani, Dan pada hari itu juga keluarga yang diamankan mencabut laporan polisinya dan sudah dinyatakan selesai,” ujarnya.