Partai NasDem Ingin Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran, Surya Paloh Menyatakan Kesadaran Diri

by -118 Views

Sabtu, 27 April 2024 – 10:59 WIB

Jakarta – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Presiden terpilih dalam pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto, tidak membahas soal jatah kursi menteri untuk Partai NasDem.

Ia juga mengakui bahwa belum ada tawaran untuk Partai NasDem terkait jatah kursi menteri setelah Surya Paloh bertemu dengan Prabowo Subianto di Rumah Dinas Prabowo di Jalan Kertanegara nomor 8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Belum, belum. Belum ada tawaran kursi menteri dan kita tidak membicarakan hal itu,” ujar Surya Paloh di DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu 27 April 2024.

Ia menjelaskan bahwa NasDem tidak memiliki masalah apapun ketika Prabowo Subianto belum menawarkan kursi menteri.

Sebab, kata Surya, NasDem menyadari bahwa baru bergabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran belakangan ini. Maka itu, NasDem akan lebih sadar diri akan hal tersebut.

“Dari internal tidak ada juga masalahnya. Memang kita menyadari, siapa kita?” ungkap Surya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjelaskan bergabung ke dalam pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pilihan yang baik. Maka dari itu, NasDem akhirnya memilih untuk bergabung.

Hal itu disampaikan Paloh usai berbicara empat mata dengan Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024.

Paloh sendiri mengaku dirinya harus berkontemplasi cukup lama sebelum akhirnya memutuskan bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa menjadi oposisi dapat dilakukan setiap saat. Namun, bergabung ke dalam Pemerintahan membutuhkan semangat, dukungan, dan keikhlasan hati yang besar.

“Bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga suatu semangat, suatu spirit, dan keikhlasan hati yang mengedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis,” tutur dia.

Halaman Selanjutnya