BMKG mengungkap 12 fakta tentang Gempa Bawean, masyarakat diminta waspada terhadap Nomor 6 dan 8

by -219 Views

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap 12 fakta mengenai gempa yang terjadi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Jumat, 22 Maret 2024, dengan kekuatan magnitudo 5,9 dan 6,5.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa gempa di Bawean merupakan jenis gempa kerak dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar di Laut Jawa.

Fakta kedua adalah gempa di Bawean bersifat merusak atau destruktif, menyebabkan kerusakan bangunan tidak hanya di Pulau Bawean, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Gresik, Tuban, Surabaya, Sidoarjo, dan lainnya.

Gempa Bawean juga terjadi dengan guncangan berspektrum luas yang dirasakan hingga daerah-daerah jauh seperti Banjarmasin, Balikpapan, dan lainnya. BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan tsunami dan data lapangan.

Selain itu, gempa Bawean berpusat di zona aktivitas kegempaan rendah dan merupakan reaktivasi sesar tua. Gempa tersebut juga memiliki gempa susulan dengan magnitudo lebih besar. Meskipun frekuensi gempa mulai menurun, gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa dan mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur.