Tiga Negara yang Menolak Ikut Campur dalam Perang Yaman Bersama Amerika dan Inggris

by -134 Views

Senin, 15 Januari 2024 – 05:00 WIB

VIVA Dunia – Negara Italia, Spanyol, dan Prancis baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam serangan AS dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman. Mereka bahkan tidak menyetujui pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara yang membenarkan serangan tersebut.

Perbedaan ini menyoroti perpecahan di negara-negara Barat dalam menangani kelompok Houthi yang didukung oleh Iran. Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal sipil di Laut Merah selama berminggu-minggu sebagai protes terhadap kampanye militer Israel terhadap kelompok Hamas dan warga Palestina di Gaza. Sejak perang yang pecah pada 7 Oktober, Yaman menjadi salah satu negara yang dengan keras menentang Israel.

Sebuah sumber di kantor Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, mengatakan bahwa Italia menolak menandatangani pernyataan tersebut, sehingga tidak diminta untuk berpartisipasi dalam serangan terhadap Houthi. Sementara itu, untuk Prancis, seorang pejabat Prancis mengatakan bahwa Paris khawatir akan kehilangan pengaruh dalam pembicaraan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel jika mereka bergabung dalam serangan yang dipimpin oleh AS.

Sementara itu, Spanyol di bawah pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez, tidak memiliki rencana untuk bergabung dalam misi apa pun yang menggagalkan operasi Yaman di Laut Merah. Tanda-tanda ketegangan antara Madrid dan Washington sudah muncul, meskipun pemerintah Spanyol menjauhkan diri dari pendekatan Washington.

Negara-negara lain seperti Belanda, Australia, Kanada, dan Bahrain memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi tersebut, sedangkan Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan menandatangani pernyataan bersama untuk membela serangan semalam dan memperingatkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi arus bebas perdagangan di Laut Merah jika Houthi tidak mundur.