Inovasi Pupuk Indonesia untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian dalam Menghadapi Perubahan Iklim

by -203 Views

Jumat, 22 Desember 2023 – 07:32 WIB

Jakarta – PT Pupuk Indonesia (persero) terus berupaya untuk mendorong lahirnya berbagai terobosan inovatif untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi dalam industri pupuk secara global. Karena itu, Pupuk Indonesia kembali menggelar FertInnovation Challenge 2023 untuk keempat kalinya dengan mengangkat tema Fostering Innovation Towards Sustainable Agriculture.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungapkan, FertInnovation adalah sebuah kompetisi nasional biannual yang menjadi wadah bagi inovator di bidang pertanian dan agroindustri. Untuk menjawab berbagai tantangan baru bagi industri pupuk dan pertanian di Indonesia dari adanya fenomena perubahan iklim dan ketidakstabilan rantai pasok global.

Dalam upaya menghadapi berbagai tantangan, Pupuk Indonesia menyadari pentingnya untuk terus mendorong inovasi dan kolaborasi berkelanjutan dengan berbagai pihak, terutama dengan memperkuat kolaborasi Penta Helix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, dan media agar dapat terus memberdayakan industri pupuk dan petrokimia Tanah Air.

“Sebagai perusahaan yang berskala sangat besar, kita juga harus menyesuaikan diri. Pertumbuhan tidak mungkin bisa dicapai kalau tidak ada akuisisi ilmu baru dan keahlian baru. Kita tidak mungkin melakukan riset sendirian, karena itu banyak sekali potensi-potensi yang ada di Indonesia dan layak untuk diajak berkolaborasi agar dapat mengakselerasi inovasi-inovasi yang ada di Pupuk Indonesia,” ujar Rahmad dikutip dari keterangannya, Jumat, 22 Desember 2023.

Seperti diketahui, FertInnovation Challenge 2023, telah menjadi ajang kompetisi nasional sejak 2016. Kompetisi ini terbuka untuk seluruh kalangan eksternal dan pada tahun 2023 berhasil menarik 385 tim inovasi yang terlibat. Di mana pada ajang ini terdapat hampir 1.000 registrasi dari seluruh Indonesia yang terdiri dari profesional, akademisi, dan startup.

Kompetisi ini memfokuskan pada empat kategori utama, yaitu Enhanced Efficiency fertilizer, Sustainable Fertilizer Industry, Precision Agriculture Technology, dan Agri Challenge. Dari ratusan karya yang masuk, FertInnovation Challenge 2023 telah berhasil menentukan 5 pemenang dari setiap kategori dan juga terdapat penghargaan Best Innovation bagi setiap kategori.

Pada ajang FertInnovation Challenge 2023 ini, ratusan inovator berlomba-lomba menghadirkan inovasi berkelanjutan. Seperti inovasi yang digagas oleh Ditya Garda Nugraha, seorang mahasiswa yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ditya memperkenalkan robot berbasis machine learning yang berpotensi dapat mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi pemupukan di lahan perkebunan sawit.

Inovasi ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan industri kelapa sawit dengan menggunakan teknologi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar serta mewujudkan era smart farming 4.0. Prototype inovasi ini telah melalui tes uji pasar dan mendapatkan respons yang positif.

Pada kesempatan ini, Pupuk Indonesia turut menggaet dewan juri internal maupun eksternal perusahaan, seperti turut bergabungnya berbagai ahli dari perguruan tinggi, hingga stakeholder yang berkompeten di bidang pertanian dan petrokimia yang telah berkontribusi dalam mengevaluasi dan menentukan Top Innovators. Pupuk Indonesia juga menyambut para innovator pertanian terbaik bangsa yang turut bergabung pada ajang FertInnovation Challenge 2023.

Melalui sinergi bersama lembaga riset Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI), dana inkubasi riset FertInnovation mencapai Rp 2 Miliar, memberikan peluang bagi para juara inovasi untuk mengembangkan ide risetnya bersama-sama dengan Pupuk Indonesia. Seluruh kategori dalam FertInnovation Challenge 2023 didesain dengan tujuan utama, yaitu menciptakan ekosistem pertanian yang mengintegrasikan teknologi guna mewujudkan praktik pertanian yang tidak hanya lebih efisien dan ramah lingkungan tapi juga berkelanjutan.

Kegiatan riset mencakup pengembangan produk pupuk yang didorong oleh kebutuhan pasar (customer centric) dan diarahkan untuk mendukung solusi pertanian berkelanjutan (Agro Solution). Pupuk Indonesia juga turut melakukan advokasi kebijakan publik terkait penggunaan pupuk untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada dewan juri yang sudah berkenan hadir dan telah memberikan kontribusi yang luar biasa. Karena para juri ini memiliki peran penting untuk memastikan setiap inovasi yang berkelas dan layak untuk dinobatkan sebagai juara, serta inovasi-inovasi tersebut dapat diterapkan agar bisa membawa kemajuan bagi perusahaan, bangsa dan negara Indonesia,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Pada ajang FertInnovation Challenge 2023 ini, ratusan inovator berlomba-lomba menghadirkan inovasi berkelanjutan. Seperti inovasi yang digagas oleh Ditya Garda Nugraha, seorang mahasiswa yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ditya memperkenalkan robot berbasis machine learning yang berpotensi dapat mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi pemupukan di lahan perkebunan sawit.