Hasil Uji Ketahanan Sistem Keuangan RI oleh KSSK

by -110 Views

Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengambil tindakan terkait dampak tingginya ketidakpastian global terhadap sistem keuangan Indonesia dengan melakukan stres tes.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa langkah stres tes telah dibahas dalam pertemuan KSSK, melalui beberapa skenario yang diperkirakan dapat terjadi di tengah situasi global saat ini. Beberapa risiko yang diwaspadai oleh KSSK antara lain perlambatan ekonomi global, pertumbuhan yang melemah, kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan yield obligasi negara maju dan berkembang.

Selain itu, terdapat faktor lain seperti tensi geopolitik, kenaikan harga energi dan pangan, serta resiko dari fenomena El Nino. Setelah melakukan stres tes terhadap berbagai kemungkinan tersebut, KSSK menyimpulkan bahwa sektor keuangan Indonesia masih menunjukkan daya tahan yang kuat.

Perry juga menambahkan bahwa ketahanan sektor keuangan nasional harus didukung oleh buffer risiko yang memadai. Beberapa aspek yang mencerminkan hal ini antara lain permodalan perbankan yang tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) di atas 25 persen, pasokan likuiditas perbankan yang lebih dari cukup dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 26 persen, serta rasio kredit bermasalah dan cadangan kerugian penurunan nilai yang cukup rendah.

Secara keseluruhan, sektor keuangan Indonesia dikatakan memiliki ketahanan yang kuat dengan bantalan permodalan yang solid, likuiditas yang lebih dari cukup, dan rasio non-performing loan (NPL) yang rendah.