Israel Menyusuri Terowongan di Jantung Kota Gaza untuk Memburu Anggota Hamas: 10 Fakta

by -173 Views

Kamis, 9 November 2023 – 04:33 WIB

VIVA – Israel mengatakan pasukannya bergerak jauh masuk Kota Gaza yang menurut warga setempat tank-tank Israel diposisikan di pinggiran kota untuk kemungkinan menyerang jantung kota Gaza. Dikutip dari NDTV, berikut fakta-faktanya.

1. Israel bakal hancurkan Hamas
Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas setelah serangan mendadak yang dilakukan oleh agen mereka di kota-kota perbatasan yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
Serangan balik terjadi sejak saat itu dengan pasukan Israel memerangi kelompok tersebut di dalam Gaza bersamaan dengan serangan udara besar-besaran yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang di wilayah Palestina.
2. Hancurkan jaringan terowongan
Pasukan darat Israel kini menemukan dan menghancurkan jaringan terowongan luas yang dibangun oleh Hamas di bawah wilayah kantong yang terkepung.
Seorang juru bicara militer mengatakan korps teknik tempur mereka menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan jaringan terowongan yang membentang ratusan kilometer.
3. Minta Hamas bebaskan sandera
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memperingatkan Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran, bahwa mereka akan melakukan kesalahan jika memilih untuk ikut perang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi menandai satu bulan perang, dia mengatakan tidak ada bahan bakar yang akan dikirim ke Gaza kecuali Hamas membebaskan mereka yang disandera di seberang perbatasan, dan juga mengesampingkan gencatan senjata sampai saat itu.
4. Tekad Israel
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Selasa menggarisbawahi tekad Israel “untuk menghancurkan Hamas” dan mengatakan pasukan mereka berada di “jantung Kota Gaza.” Gaza adalah basis teroris terbesar yang pernah dibangun,” katanya.
5. Pasokan medis diserang
Konvoi Palang Merah yang membawa pasokan medis yang menyelamatkan nyawa diserang di Kota Gaza kemarin. Lima truk dan dua kendaraan lainnya menjadi bagian dari konvoi tersebut. Dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka dalam serangan itu, katanya tanpa menyebutkan siapa yang menembaki konvoi tersebut. Konvoi tersebut kemudian mengubah rutenya dan mencapai rumah sakit Al-Shifa untuk mengirimkan pasokan, kata Palang Merah.
6. Tidak ada tempat aman di Gaza
Badan amal medis Doctors Without Borders (MSF) mengatakan salah satu karyawannya dan beberapa anggota keluarganya tewas setelah rumahnya di kamp pengungsi Gaza runtuh akibat pemboman. Jelas tidak ada tempat di Gaza yang aman dari pemboman brutal dan tanpa pandang bulu,” kata kelompok tersebut.
Israel telah berjanji untuk mengambil alih “keamanan keseluruhan” di Gaza setelah perang berakhir dan mengizinkan “jeda taktis” sebelum pembebasan sandera dan pengiriman bantuan. Namun AS menentang pendudukan jangka panjang Israel di Gaza dan mengatakan bahwa Palestina harus berada di garis depan dalam pengambilan keputusan di Jalur Gaza. Kami tidak mendukung pendudukan kembali Gaza dan begitu pula Israel,” kata AS.
8. Pembantaian tiada henti
Operasi militer Israel yang semakin intensif di Jalur Gaza telah meningkatkan ketakutan terhadap 2,4 juta penduduk di Jalur Gaza. Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa bulan lalu ditandai dengan “pembantaian, penderitaan yang tak henti-hentinya, pertumpahan darah, kehancuran, kemarahan dan keputusasaan”.
9. Warga Gaza alami penderitaan
Warga Gaza mengalami penderitaan yang luar biasa karena seluruh blok kota menjadi puing-puing akibat serangan udara Israel. Ahli bedah bekerja untuk menyelamatkan nyawa di bawah senter telepon. Rata-rata 160 anak terbunuh setiap hari di Gaza akibat perang, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
10. Lebih dari 400 warga AS meninggal
AS mengatakan lebih dari 400 warganya telah meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir sementara ratusan warga Palestina memegang paspor asing menunggu giliran mereka untuk berangkat. Kemarin adalah hari kelima penyeberangan Rafah dibuka dalam seminggu terakhir untuk warga Palestina, orang asing, dan warga negara ganda yang terluka.