Jumat, 9 Agustus 2024 – 11:21 WIB
Jakarta, VIVA –Wakil Sekjen PKS, Zainudin Paru menilai mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman kemungkinan gagal maju di Pilgub Jakarta 2024.
Baca Juga :
CSIS: Skenario Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta Sudah Kebablasan
Padahal, PKS telah mendeklarasikan Anies-Sohibul Iman menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
“Karena baru mendapatkan SK (surat keputusan) dukungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal menjadi calon gubernur/wakil gubernur,” kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 Agustus 2024.
Baca Juga :
Golkar Usung Mantan Wakil Wali Kota Tangerang di Pilwalkot 2024
Zainuddin menjelaskan, alasan keduanya terancam gagal maju dalam Pilgub Jakarta nanti karena pasangan Anies-Sohibul tidak mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya.
“Dengan berakhirnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar memenuhi syarat mendukung 4 kursi dari PKS dari 22 kursi yang dibutuhkan satu calon kepala daerah,” ujarnya.
Baca Juga :
Puji Wacana KIM Plus di Pilgub Jakarta, AHY: Ide yang Baik, Itu Kebesaran Hati Prabowo
Di sisi lain, Anies sendiri tidak merasa bahwa pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sebagai upaya untuk menghalangi dirinya dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Anies, cerita mengenai penghalangan dirinya hanyalah sebuah spekulasi belaka. “Ya itu semua sekadar spekulasi, bukan?” kata Anies Baswedan, Kamis kemarin.
Bantah Penghalang Anies
Namun demikian, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa pencalonan Ridwan Kamil yang didukung KIM Plus sebagai calon gubernur Jakarta bukan dimaksudkan untuk menghalangi jalannya Anies Baswedan.
“Jadi tidak ada niat sedikitpun, apalagi menghalangi lawan-lawan tertentu. Kami hanya mengurus diri kami sendiri. Kami mengurus partai kami, kami memiliki calon yang bernama Ridwan Kamil, kami membutuhkan dukungan dari partai politik lainnya,” kata Doli saat dihubungi di kantor DPP Partai Golkar, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis.
Menurut Doli, pihaknya sejak awal hanya berniat untuk membangun Jakarta dengan cara mengeluarkan kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilkada Jakarta.
Doli melanjutkan, pihaknya akhirnya memilih Ridwan Kamil karena dianggap memiliki pengalaman yang cukup di bidang perbaikan kota. Ridwan Kamil sendiri pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
Dengan dasar tersebut, Golkar pun melakukan inisiatif untuk mencari dukungan dari berbagai partai, termasuk dari dalam dan luar KIM, untuk mendukung Ridwan Kamil.
“Salah satu cara untuk menang adalah dengan mendapatkan dukungan terbanyak. Pada hari H, yang menang adalah yang mendapat dukungan terbanyak dari rakyat,” kata Doli.
Halaman Selanjutnya
Bantah Penghalang Anies