Sabtu, 18 Mei 2024 – 20:00 WIB
Tel Aviv – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengungkapkan rencana untuk mengirim pasukan tambahan dalam serangan darat yang sedang berlangsung di Rafah di Jalur Gaza selatan.
“Pasukan kami telah menghancurkan banyak terowongan di wilayah tersebut, dan lebih banyak lagi yang akan segera dihancurkan. Operasi ini akan semakin intensif, dan Hamas tidak dapat memperbaiki diri lagi sekarang,” kata Gallant saat berkunjung ke markas besar Divisi 162 tentara, yang beroperasi di Rafah.
“Operasi ini akan berlanjut seiring pasukan tambahan memasuki wilayah tersebut,” tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu, 18 Mei 2024.
Tentara Israel melancarkan serangan darat pada 6 Mei di Rafah, rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina, dan badan PBB untuk pengungsi Palestina, (UNRWA). Diperkirakan bahwa sekitar 600.000 orang telah meninggalkan kota tersebut sejak dimulainya serangan Israel.
Ketua Hamas, Ismail Haniyeh, memperingatkan pada hari Rabu, 15 Mei 2024, bahwa serangan Israel di Rafah merusak negosiasi gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel.
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB, yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut. Lebih dari 35.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 79.200 lainnya sejak Oktober lalu menyusul serangan Hamas.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang, pada bulan Januari, mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan negara tersebut untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.