Selasa, 5 Maret 2024 – 01:54 WIB
India – Kedutaan Besar Spanyol dan Brasil di New Delhi, India turun tangan untuk langsung mengambil tindakan setelah dua turis wanita asal Spanyol dan Brasil, diperkosa secara massal oleh tujuh penjahat di Jharkhand, India Jumat pekan lalu.
Baca Juga :
Cerita Masayu Anastasia yang Harus Kenakan Kain Sari di Melukis Harapan Di Langit India
Kedutaan Besar Brasil di New Delhi segera menghubungi wanita tersebut, yang berkewarganegaraan Spanyol-Brasil, dan pihak berwenang setempat di Jharkhand setelah mengetahui kejadian nahas itu. Kedutaan Besar Brasil menyatakan akan terus “memantau semua perkembangan” melalui koordinasi yang erat dengan pihak berwenang di India.
Tidak hanya wanita tersebut, yang mana adalah seorang vlogger traveling, tetapi suaminya yang berkebangsaan Spanyol juga diserang, dirampok dan dipukuli oleh para pelaku. Pasangan itu sedang melakukan tur sepeda motor melintasi Asia dan memasuki India dari Bangladesh dalam perjalanan ke Nepal. Mereka sedang berhenti untuk beristirahat di malam hari.
Baca Juga :
Polisi Tangkap 4 Pelaku Pemerkosa Massal dan Perampokan Turis Spanyol di India
Kedutaan Besar Spanyol di New Delhi juga ikut turun tangan. “Pasangan itu mendapat perawatan medis dan melaporkan kejahatan tersebut kepada pihak kepolisian, yang mengidentifikasi para tersangka dan telah menangkap tiga dari tujuh orang yang dicari,” kata kedutaan Spanyol di New Delhi.
Baca Juga :
Ledakan Mengguncang Kafe Terkenal di Bengaluru, 5 orang terluka!
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus siap memberikan semua bantuan yang diperlukan dan memantau semua perkembangan kasus ini, melalui koordinasi yang erat dengan pihak berwenang Spanyol dan India.
“Kita harus bersatu dalam komitmen kita untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan di mana pun di dunia,” Kedutaan Besar Spanyol di New Delhi memposting di X (sebelumnya Twitter).
Wanita asal Spanyol tersebut diduga diperkosa secara massal pada tanggal 1 Maret malam hari di Kurumahat di kawasan kantor polisi Hansdiha, sekitar 300 km dari ibu kota negara bagian Ranchi, di mana dia bermalam di tenda bersama suaminya, kata polisi.
Pernyataan wanita tersebut telah dicatat berdasarkan Pasal 164 CrPC, kata polisi. Saat berbicara pada konferensi pers, inspektur polisi Pitamber Singh Kherwar mengatakan tes medis telah dilakukan terhadap wanita tersebut dan mengonfirmasi adanya pemerkosaan, melansir Hindustan Times, Senin, 4 Maret 2024.
Mengutip pernyataan pihak berwenang dan pasangan tersebut, melaporkan bahwa polisi sedang mencari sisa pelaku lainnya.
Polisi menemukan pasangan tersebut, sekitar pukul 23.00 waktu setempat pada tanggal 1 Maret di pinggir jalan, tampak seperti mereka mengalami kekerasan.
Pitamber Singh Kherwar tidak memberikan rincian mengenai kejahatan tersebut dan tidak mengidentifikasi secara gamblang profil para korban, menambahkan bahwa kedua orang tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa “kerendahan hati mereka telah dihina”, dalam sebuah insiden yang melibatkan tujuh pria.
Pasangan itu mengatakan dalam sebuah wawancara video pada hari Sabtu bahwa para pria tersebut memperkosanya dan memukul suaminya berulang kali. Pasangan itu mengatakan mereka berkemah di dekat lokasi penyerangan karena mereka tidak dapat menemukan hotel terdekat.
“Mereka memperkosa saya, mereka bergantian menonton dan mereka tetap seperti itu selama sekitar dua jam,” kata wanita yang berkewarganegaraan Brasil-Spanyol itu kepada saluran TV Spanyol Antena 3 dalam wawancara.
Sebelumnya, pasangan ini mempublikasikan video yang menggambarkan apa yang terjadi di akun Instagram bersama mereka, di mana mereka memposting foto perjalanan mereka keliling dunia dengan sepeda motor kepada hampir 200.000 pengikut. Namun, hingga berita ini naik di kanal VIVA, video tersebut sudah dihapus dan tidak lagi tersedia.
Halaman Selanjutnya
Wanita asal Spanyol tersebut diduga diperkosa secara massal pada tanggal 1 Maret malam hari di Kurumahat di kawasan kantor polisi Hansdiha, sekitar 300 km dari ibu kota negara bagian Ranchi, di mana dia bermalam di tenda bersama suaminya, kata polisi.