Jujur, Prabowo Bisa Menjadi Panglima Tertinggi Tanpa Menyandang Pangkat Istimewa

by -792 Views

Kamis, 29 Februari 2024 – 00:02 WIB

Jakarta – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menerima kenaikan pangkat istimewa menjadi Jenderal TNI (HOR). Kenaikan pangkat untuk figur Menteri Pertahanan atau Menhan itu diberikan oleh Presiden RI Jokowi pada Rabu, 28 Februari 2024.

Terkait hal tersebut, pakar politik Adi Prayitno menganalisis bahwa pemberian pangkat menjadi Jenderal merupakan bentuk utang budi Prabowo kepada Jokowi. Namun, ia menekankan bahwa pemberian pangkat istimewa jenderal untuk Prabowo sebenarnya sebagai salah satu bentuk apresiasi yang diberikan Jokowi.

“Pak Prabowo yang dinilai memiliki dedikasi, pengorbanan, dan kinerja yang cukup bagus di bidang pertahanan dan kemiliteran tentu saja. Karena tidak mudah sebenarnya memberikan pangkat istimewa jenderal kepada sosok-sosok tertentu,” kata Adi dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip pada Rabu malam, 28 Februari 2024.

Dia berpandangan bahwa kenaikan pangkat tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada figur yang dinilai telah berjasa. Meski demikian, ia tidak menafikan bahwa pemberian kenaikan pangkat istimewa tersebut menimbulkan polemik.

Adi menyebutkan hal tersebut karena menyinggung isu karir militer Prabowo terkait dengan tahun 1998. “Itu kurang bagus. Itu berkembang di kalangan aktivis, kelompok pro demokrasi, civil society, belakangan ini yang memberikan statement-statement terkait pemberian pangkat istimewa ini,” jelas Adi.

Adi mengatakan bahwa Jokowi sebagai Presiden RI memiliki preferensi lain dalam penilaian terkait Prabowo yang mendapat pangkat istimewa.

Ia menyebutkan bahwa meskipun tanpa pemberian kenaikan pangkat istimewa sekalipun, sebenarnya Prabowo akan menjadi panglima tertinggi. Kata Adi, Prabowo nantinya akan resmi diangkat sebagai Presiden RI.

“Jika mau jujur, tanpa pemberian pangkat ini pun, Prabowo akan menjadi orang tertinggi di negara ini. Di bidang kemiliteran, dia akan menjadi panglima tertinggi,” ujar Adi.

“Menurut saya, dia akan menjadi panutan oleh berbagai kalangan. Menurut saya, itulah konteksnya,” tambah Adi.

Dalam penghitungan resmi atau real count Pilpres 2024 yang dilakukan oleh KPU, pasangan Prabowo-Gibran masih unggul di urutan pertama. Prabowo-Gibran unggul sementara dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berdasarkan data sementara real count KPU pada Rabu, 28 Februari 2024, per pukul 21.00 WIB, persentase suara masuk sudah mencapai 77,76%. Data tersebut mencakup 640.164 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS). Dari data tersebut, Prabowo-Gibran sementara mendapatkan 58,83%, AMIN 24,49%, dan Ganjar-Mahfud 16,68%.

Halaman Selanjutnya

Ia menyebutkan bahwa meskipun tanpa kenaikan pangkat istimewa sekalipun, sebenarnya Prabowo akan menjadi panglima tertinggi. Kata dia, Prabowo nanti bakal resmi dijadikan sebagai Presiden RI.