Jenis-jenis Tahi Lalat: Aman vs Berisiko

by -4 Views

Setiap orang hampir pasti memiliki tahi lalat di tubuhnya, baik sejak lahir maupun muncul seiring pertambahan usia. Tahi lalat sendiri merupakan bintik kecil berpigmen yang terbentuk akibat penumpukan melanosit atau sel penghasil warna kulit. Menariknya, tidak semua tahi lalat memiliki bentuk dan karakteristik yang sama. Ada yang datar, menonjol, berwarna cokelat muda hingga kehitaman, bahkan sebagian bisa muncul dalam jumlah banyak. Memahami jenis-jenis tahi lalat penting bukan hanya untuk mengenali keunikan kulit, tetapi juga untuk mewaspadai perubahan yang berpotensi mengarah pada masalah kesehatan tertentu.

Ada beberapa jenis tahi lalat yang bisa dikenali. Pertama, tahi lalat bawaan lahir atau nevus congenital, yang muncul sejak bayi dilahirkan. Ukurannya bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, dengan warna yang juga beragam dari cokelat muda hingga lebih gelap. Jenis kedua adalah tahi lalat reguler, yang umumnya berbentuk simetris, kecil, berwarna cokelat atau hitam, dan biasanya tidak berbahaya. Tahi lalat reguler bisa rata dengan kulit atau sedikit menonjol, dan seringkali tidak berkaitan dengan risiko kanker.

Selain itu, terdapat juga tahi lalat displastik atau Nevi displastik, yang berukuran besar, tidak beraturan, dan memiliki batas yang tidak rata. Tahi lalat ini sering bersifat genetik dan dapat mencapai ratusan jumlahnya. Kemudian, tahi lalat intradermal nevus terbentuk di lapisan dalam kulit dan umumnya tidak berbahaya, meskipun perubahan pada ukuran, bentuk, atau warnanya perlu diperhatikan. Terakhir, tahi lalat atipikal atau Atypical mole sering dikaitkan dengan melanoma. Bentuknya tidak simetris dan berbeda dari tahi lalat biasa, risiko kanker kulit bisa meningkat jika terdapat lebih dari 50 tahi lalat atau pertumbuhan tahi lalat yang tidak biasa. Penting untuk memantau setiap perubahan pada kulit dan berkonsultasi ke dokter untuk mencegah masalah serius.

Source link