Generasi Z semakin menyadari pentingnya meraih kebebasan finansial sejak usia dini dengan perkembangan akses informasi yang semakin terbuka terhadap peluang ekonomi. Menggunakan teknologi digital, meningkatkan literasi keuangan, dan menerapkan strategi cerdas akan membantu Gen Z dalam membangun kekayaan lebih cepat dan menghindari gaya hidup konsumtif.
Langkah pertama yang penting adalah menabung dan berinvestasi sejak usia muda. Dengan teknologi finansial yang ada saat ini, siapa pun dapat memulai investasi dengan modal kecil, seperti reksa dana, saham, atau emas digital. Prinsip pengelolaan keuangan sederhana seperti metode 50/30/20 dapat membantu dalam mengatur keuangan, dimana 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.
Pemanfaatan aplikasi keuangan berbasis digital juga dapat membantu Gen Z dalam memantau pengeluaran, membuat anggaran, dan menabung secara otomatis. Fitur-fitur seperti auto-save dan pengelompokkan pengeluaran dapat membantu menjaga disiplin keuangan tanpa harus repot mencatat manual.
Literasi finansial menjadi kunci utama, dimana Gen Z perlu memahami konsep dasar seperti bunga majemuk, diversifikasi, manajemen risiko, dan penggunaan kredit yang bijak. Penetapan tujuan jangka panjang, serta penyusunan anggaran yang realistis dan fleksibel sangatlah penting.
Untuk menghindari jebakan konsumtif, penting bagi Gen Z untuk bijak mengendalikan pengeluaran dan melakukan evaluasi keuangan secara rutin. Beberapa strategi sederhana seperti “cash-only weekend” juga masih relevan, sebagai cara efektif untuk mengurangi belanja impulsif.
Selain menabung dan berinvestasi, keberanian untuk memulai usaha sejak muda juga merupakan modal penting. Dengan pola pikir yang tepat, disiplin, pemanfaatan teknologi, dan keberanian untuk memulai, Gen Z dapat membangun kekayaan di usia muda dengan strategi yang tepat. Dengan demikian, mereka dapat menatap masa depan dengan percaya diri dan menciptakan kondisi finansial yang mandiri serta berkelanjutan.
