Marc Marquez menyelesaikan 47 lap tes resmi terakhir MotoGP di Misano dengan waktu terbaik 1:30,871, berada di posisi keenam dari gabungan sesi pagi dan siang. Ducati memberikan berbagai suku cadang dan solusi untuk meningkatkan performa Desmosedici GP25, namun Marquez lebih memilih untuk tetap dengan basis motornya saat ini. Dia percaya bahwa langkah terbaik adalah tidak menyentuh motornya sama sekali sampai tujuan utamanya, yaitu meraih gelar juara dunia kesembilan. Untuk mencapai gelar tersebut, Marquez harus mencetak tiga poin lebih banyak dari Alex Marquez pada akhir pekan di Jepang.
Pada kesempatan itu, Marc Marquez juga berbagi pengalamannya tentang beban yang dirasakannya menjelang balapan tersebut. Meskipun akan menjadi gelar kesembilannya dan comeback setelah cedera, Marquez mengatakan bahwa dia tidak merasakan tekanan. Dia menikmati balapan dengan tekanan seperti yang terjadi pada hari Minggu, namun di hari-hari tes seperti ini, dia lebih santai meskipun sempat membuat kesalahan di trek. Meskipun berada di ambang gelar, Marquez optimis bisa tampil lebih baik di Jepang.
Garasi tim Ducati juga mendapat perhatian khusus dengan kedatangan Casey Stoner, juara dunia asal Australia. Marquez melihat kehadiran Stoner namun belum sempat berbicara dengannya. Meskipun terkesan bahwa banyak orang berusaha membantu pembalap Italia Francesco Bagnaia, Marquez yakin bahwa dengan makin banyak pendapat, akan semakin baik. Dia juga berbagi pengalaman ketika Ducati memberikan suku cadang baru padanya dan saudaranya, Alex Marquez, yang saat itu merupakan pembalap tim satelit Gresini.
Berakhir dengan selebrasi kemenangan Marquez di Misano yang dianggap menakjubkan ala Messi. Sign-up for news alerts untuk mendapatkan pembaruan terkini seputar topik ini.
