Sabtu, 2 Desember 2023 – 14:41 WIB
Jakarta – UNHCR menyatakan bahwa pengungsi Rohingya tidak datang ke Indonesia untuk mengeksploitasi Indonesia atau keramahan masyarakat Indonesia. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang tangguh yang jika diberi kesempatan, akan berkontribusi besar kepada masyarakat.
“Mereka datang karena keputusasaan yang disebabkan oleh meningkatnya kasus pembunuhan, penculikan, dan situasi berbahaya di tempat mereka tinggal sebelumnya,” kata Juru bicara UNHCR Indonesia, Mitra Salima.
UNHCR selalu mengingatkan pengungsi Rohingya bahwa mereka adalah tamu di Indonesia dan wajib mengikuti hukum dan adat istiadat yang berlaku. Menurut Mitra, mencari suaka adalah hak asasi manusia, dan Indonesia wajib memberikan perlindungan kepada pengungsi, termasuk pengungsi Rohingya.
Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 dan Peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016 mengatur penerimaan dan penanganan pengungsi di dalam negeri. UNHCR bertanggung jawab membantu pemerintah menangani masalah pengungsi dan mencari solusi bagi mereka.
Selama di Indonesia, UNHCR berkoordinasi dengan pihak berwenang, mitra kerja, donor, dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi. Lebih dari 70% pengungsi Rohingya yang tiba di Indonesia selama sebulan terakhir adalah perempuan dan anak-anak.
Data UNHCR menunjukkan bahwa mayoritas pengungsi Rohingya mengalami penderitaan ekstrem di Myanmar dan berharap bisa kembali ke sana jika kondisinya memungkinkan. Tahun 2022 menjadi salah satu tahun paling mematikan dalam sejarah pergerakan maritim pengungsi Rohingya di Asia Tenggara, dengan 348 orang, termasuk anak-anak, tewas atau hilang secara tragis.