Pihak Meta menyatakan dukungannya terhadap regulasi yang berkaitan dengan perlindungan remaja di ruang digital namun menolak konsep pembatasan akses. Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik di Meta, Simon Milner, menyampaikan hal ini setelah bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Pertemuan tersebut membahas regulasi digital yang mempengaruhi generasi muda di Indonesia.
Milner menegaskan bahwa pembatasan akses teknologi bagi remaja Indonesia bukanlah solusi yang tepat. Dia juga menyoroti kurangnya transparansi pemerintah dalam mempublikasikan rancangan regulasi kepada para pemangku kepentingan terkait. Meta mendorong pemerintah untuk membagikan rancangan regulasi tersebut kepada publik, menyediakan kesempatan bagi orang tua, LSM, dan pelaku industri untuk memberikan masukan.
Sebagai alternatif, Milner menyarankan verifikasi usia di platform toko aplikasi dan sistem operasi sebagai solusi yang lebih efektif. Meta telah memberikan komitmen untuk menjaga keselamatan pengguna muda di platformnya dengan berbagai fitur keamanan dan pengalaman yang sesuai usia, seperti Teen Accounts di Instagram. Akun Remaja Instagram, yang diluncurkan oleh Meta di Indonesia, memiliki fitur perlindungan yang secara otomatis mengatur siapa yang dapat berinteraksi dengan remaja.
Selain itu, Meta juga meluncurkan fitur Rekomendasi Ulang yang memungkinkan pengguna untuk mengatur ulang rekomendasi konten di beberapa fitur seperti Explore, Reels, dan Feed. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menghapus akun yang tidak diinginkan dan menyesuaikan pengaturan konten dengan preferensi mereka. Dengan langkah-langkah ini, Meta menunjukkan komitmennya dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna muda di platformnya.
Dukung Perlindungan Remaja: Tolak Pembatasan Akses
