Kemiskinan di Jakarta: Beras dan Rokok Penyumbang Terbesar

by -4 Views

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat peningkatan jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 464,87 ribu orang, mengalami peningkatan sebesar 15,8 ribu orang dibandingkan dengan data September 2024. Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, mengungkapkan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi faktor utama dalam penurunan daya beli masyarakat miskin. Meskipun terjadi deflasi pada awal tahun 2025, hal ini tidak mencerminkan pemulihan daya beli penduduk miskin di Jakarta. Lonjakan harga kebutuhan pokok terutama selama bulan Ramadan turut menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. BPS mencatat tingkat kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 mencapai Rp 852.768 per kapita per bulan, mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen dari periode September 2024. Komponen utama dalam menentukan garis kemiskinan masih didominasi oleh kebutuhan pangan sebesar 69,41 persen, dengan beras sebagai penyumbang terbesar. Sementara itu, dari sisi non pangan, biaya perumahan menjadi kontribusi terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa beban pengeluaran rumah tangga miskin di Jakarta masih terfokus pada kebutuhan pangan, seperti beras dan rokok, serta biaya perumahan dan energi dalam sektor non pangan.

Source link