Charlie Kirk, seorang aktivis politik konservatif dan pendiri Turning Point USA, tragis meninggal dunia setelah ditembak di acara di Utah Valley University. Presiden Donald Trump, dengan penuh kesedihan, mengungkapkan rasa kehilangannya atas Kirk, yang telah menjadi salah satu pendukung setia dan berpengaruh bagi Trump. Kirk, dengan konservatisme populisnya yang diwujudkan melalui media sosial, berhasil menggalang suara generasi muda untuk mendukung Trump. Trump memberikan pujian dan penghormatan pada Kirk dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, menyampaikan rasa cintanya kepada Kirk dan keluarganya.
Bendera setengah tiang dihari Minggu mendatang adalah penghormatan dari Presiden Trump untuk memperingati Kirk. Kirk, seorang mahasiswa putus sekolah, berhasil mempengaruhi mahasiswa dan pemilih muda dengan dukungannya terhadap Trump. Karier politiknya dimulai sejak duduk di bangku SMA, kemudian ia mendirikan Turning Point USA bersama Bill Montgomery. Organisasi nirlabanya ini berhasil mendapatkan dukungan dari kalangan Partai Republik.
Kirk, seorang influencer Trump yang aktif menggalang dukungan di kampus dan gereja, memiliki pandangan konservatif yang kontroversial terhadap isu-isu tertentu. Meskipun menuai kecaman dari kalangan liberal, Kirk tetap setia pada Trump dan gerakannya. Penampilan terakhirnya di Utah Valley University diwarnai dengan insiden penembakan yang mengakhiri hidupnya. Kirk meninggalkan warisan yang kuat sebagai sosok yang mempengaruhi pemikiran politik generasi muda.
