Musim Formula 1 2025 akan menjadi tonggak bagi pembalap muda yang dinamis dengan gelombang bakat yang menarik. Namun, adaptasi terhadap mobil generasi saat ini menjadi tantangan bagi pembalap pemula. Seiring dengan peningkatan performa peraturan, downforce tinggi telah mengorbankan kemampuan berkendara. Hal ini membuat pembalap yang suka mengerem keras dan terlambat lebih sulit untuk bersaing.
Oliver Bearman, pembalap Haas F1, mengalami pasang surut dengan mobil yang lebih sulit dikendarai dibanding mobil debutnya di Arab Saudi. Menurutnya, “pengaturan ulang” teknis akan membantu mengurangi kesenjangan pengalaman di grid. Sementara itu, perubahan peraturan teknis untuk musim depan diprediksi akan memaksa pembalap untuk memikirkan kembali gaya mereka secara mendasar.
Di Sauber, Gabriel Bortoleto mulai menorehkan poin yang cukup layak setelah tim melakukan peningkatan terkait. Franco Colapinto di Alpine juga melaporkan penurunan kepercayaan diri dengan perubahan mobil. Pembalap harus memiliki kepercayaan diri penuh dalam mengendarai mobil era ground-effect, karena kesalahan kecil dapat berakibat fatal.
Menghadapi peraturan baru untuk 2026, pembalap yang berkembang akan memiliki keunggulan dalam adaptasi dan pembelajaran cepat. Mereka akan memiliki kemampuan untuk menyulap berbagai stimulus sambil tetap fokus pada balapan. Sementara pembalap kelas dunia seperti Max Verstappen dan Fernando Alonso mungkin merasa yakin, pembalap lain perlu bekerja lebih keras untuk menghadapi masa depan yang tidak mudah.