Ulang Tahun Perdana, Yayasan Paseban Resmikan Kantor Baru di Jakarta

by -66 Views

Di sebuah ruangan penuh energi positif di lantai 2 Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti, Yayasan Paseban menandai perjalanan satu tahunnya dengan menggandeng semangat kolaborasi dan inovasi pelestarian alam. Tidak hanya merayakan hari jadinya, yayasan ini juga membuka kantor baru sebagai simbol komitmen terhadap misi pelestarian berkelanjutan.

Sejumlah tokoh penting hadir dalam peresmian, termasuk Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haqdan dan Kepala BP2SDM Indra Exploitasia. Kehadiran para pejabat ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara komunitas, organisasi, dan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dukungan pemerintah juga menjadi dorongan moral serta pembuktian bahwa kerja-kerja akar rumput sejalan dengan arah kebijakan nasional bidang kehutanan dan konservasi.

Andy Utama, selaku pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, mengawali acara dengan menyoroti pencapaian selama setahun terakhir. Ia menjelaskan, “Dengan kerja gigih staf dan ranger, kami berhasil menanam 17.000 pohon lokal dan endemik di Jawa Barat, memperkuat fungsi ekosistem kawasan.” Setiap pohon tersebut tidak sekadar ditanam, tetapi juga dicatat melalui metode inovatif tagging digital dan dipantau via Google Earth, sehingga pertumbuhan dan kondisinya bisa dievaluasi secara berkelanjutan. Andy menegaskan bahwa proses penanaman dilakukan dengan penuh perhatian dan kasih, sebab menurutnya keberhasilan konservasi bukan sebatas data, melainkan juga tentang koneksi batin dengan alam.

Selain menanam pohon, yayasan ini juga menggagas inisiatif baru dalam perlindungan satwa dengan memulai program penangkaran burung endemik secara non-komersial di Megamendung. Burung-burung yang ditangkarkan akan disiapkan untuk kembali ke habitat aslinya, guna memperkuat keberagaman hayati wilayah tersebut. Legalitas program ini juga telah dikukuhkan melalui izin dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menegaskan bahwa seluruh langkah yayasan berlandaskan profesionalisme dan etika konservasi.

Dalam pidatonya, Andi Saiful Haq menyampaikan pesan dari Menteri Kehutanan, mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia adalah tantangan yang bisa diatasi oleh manusia itu sendiri. Ia mengutip Pramoedya Ananta Toer, bahwa penderitaan akibat ulah manusia harus dilawan dengan usaha manusia pula. Pesan moral ini sejalan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh Yayasan Paseban.

Bapak Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, turut mengapresiasi dampak strategis yang telah dihasilkan yayasan khususnya di Megamendung, zona transisi yang sangat penting bagi Cagar Biosfer Cibodas. Menurutnya, capaian melebihi target tanam pohon—dari 10.000 menjadi 17.000 batang di atas lahan 276 hektar yang dikelola bersama Perum Perhutani—adalah prestasi monumental yang akan menjadi pondasi ekologis dan budaya untuk anak cucu kita.

Perayaan hari jadi ini membuktikan bahwa pelestarian alam tidak lepas dari unsur inovasi, kolaborasi, dan kepedulian yang mendalam. Komitmen Yayasan Paseban adalah contoh nyata bahwa konservasi bukan hanya soal angka statistik, melainkan soal mewariskan cinta dan tanggung jawab terhadap bumi kepada generasi-generasi mendatang.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati