MBG and Kopdes: Paths to End Poverty

by -13 Views

Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan program-program andalannya, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes), yang diibaratkan sebagai “jalur cepat” untuk mempercepat penghapusan kemiskinan. Alasannya adalah karena inisiatif-inisiatif ini memiliki potensi untuk menciptakan peluang kerja masif sambil memperkuat kemandirian ekonomi.

Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan, “Ini bukan hanya tentang mengurangi kemiskinan. Jika tujuannya hanya untuk mengatasinya, bantuan sosial sudah cukup. Tetapi Presiden ingin agar masyarakat diberdayakan dan mandiri secara ekonomi.” Budiman menggunakan analogi sepakbola untuk menggambarkan pendekatan pemerintah: masyarakat miskin adalah para pemain, dan Presiden ingin mereka menjadi terampil, cerdas, bergizi baik, dan memiliki akses ekonomi yang luas. Peran pemerintah, katanya, adalah untuk memastikan bola bergerak lancar dari pertahanan ke serangan—sampai tercipta “gol” penghapusan kemiskinan.

Menurut Budiman, Sekolah Rakyat berbasis asrama bertujuan untuk memutus siklus kemiskinan, sementara MBG dan Kopdes Merah Putih memberikan manfaat ekonomi bagi seluruh masyarakat. Dapur-dapur MBG dan outlet ritel Kopdes diharapkan menciptakan jutaan lapangan kerja, dengan sektor hulu—seperti petani, UMKM, dan usaha milik desa (BUMDes)—juga mengalami peningkatan permintaan.

Wakil Kepala BP Taskin, Nanik S. Deyang menambahkan bahwa program-program ini memberikan harapan nyata bagi rumah tangga miskin untuk mandiri. Sekolah asrama dengan sengaja mengeluarkan anak-anak dari lingkungan yang membatasi aspirasi, sementara operasi skala besar MBG menghasilkan “efek nilai” bagi produsen lokal.

Dia mengutip contoh sebuah pabrik tahu dan tempe kecil: “Sebelum menyuplai dapur-dapur MBG, mereka mungkin hanya mempekerjakan satu pekerja. Sekarang, mereka bisa mempekerjakan lima atau enam orang. Hal yang sama berlaku untuk pedagang sayur atau ayam.”

Selain MBG, Nanik juga menyoroti peran Kopdes Merah Putih dalam memotong perantara yang mahal dari rantai pasokan. Dengan Kopdes, harga tabung gas 3 kilogram bisa sesuai dengan tarif yang ditetapkan pemerintah, dan petani bisa mengakses pupuk dengan harga jauh lebih murah—tanpa melalui lapisan agen, depo, dan koperasi.

“Kopdes juga membantu masyarakat mengakses kredit yang terjangkau, membebaskan mereka dari pemberi pinjaman harian yang bersifat merugikan. Koperasi memberikan modal dengan syarat yang lebih ringan dibanding bank,” katanya.

Source link