Jet tempur generasi kelima Rusia, Sukhoi Su-57 Felon, dilaporkan mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan tempurnya. Salah satu peningkatan utamanya adalah kemampuannya untuk meluncurkan rudal jelajah hipersonik 3M22 Tsirkon (Zircon), yang awalnya dikenal sebagai senjata laut. Rudal Tsirkon ini memiliki kecepatan luar biasa, yaitu lebih dari Mach 9, sekitar sembilan kali kecepatan suara. Kecepatan ini membuatnya hampir tidak mungkin untuk dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional, termasuk NATO.
Menurut laporan dari TASS, integrasi Tsirkon ke Su-57 sedang dalam tahap pengujian lanjutan. Jika sukses, hal ini akan menjadikan Su-57 sebagai salah satu pesawat tempur paling mematikan di dunia, karena mampu menyerang target laut dan darat dengan presisi tinggi dari jarak jauh. Rudal Tsirkon yang awalnya digunakan oleh kapal perang Rusia, seperti frigat Admiral Gorshkov, dan kapal selam kelas Yasen, kini juga dapat digunakan oleh Su-57. Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari seribu kilometer dan mampu menembus sistem pertahanan musuh sebelum terdeteksi.
Tsirkon dirancang untuk misi anti-kapal dan serangan darat dengan daya hancur besar dan kemampuan manuver tinggi. Kombinasi Su-57 dan Tsirkon menjadi ancaman serius bagi NATO, karena gabungan stealth Su-57 dengan rudal hipersonik Tsirkon menciptakan kombinasi yang sulit dibendung. Meskipun masih dalam tahap integrasi dan uji coba, peningkatan kemampuan Su-57 ini menandai langkah besar dalam perang udara modern dan meningkatkan peran Su-57 di medan tempur. Meski masih memerlukan bukti nyata dari pengoperasian Su-57 bersenjata Tsirkon di lapangan, peningkatan ini menjadi tanda bahwa Rusia terus mendorong batas teknologi militer mereka.