Setelah Grand Prix Hungaria, Toto Wolff, bos Mercedes F1, mengisyaratkan bahwa konfigurasi poros belakang mereka akan segera diubah. Penurunan performa Mercedes yang terjadi sejak pertengahan musim semakin jelas terlihat, terutama setelah hasil mengejutkan di Grand Prix Kanada. Meskipun George Russell meraih empat podium dalam enam balapan pertama, performa tim di kualifikasi dan balapan mulai bermasalah sejak pengenalan konfigurasi suspensi belakang baru di Imola.
Berkembangnya situasi ini disebabkan oleh alat simulasi Mercedes yang gagal berkorelasi dengan kinerja sesungguhnya. Parahnya lagi, ketidakhematan para insinyur dalam melepaskan filosofi desain yang dipercayai membuat proses pengenalan dan penyelesaian masalah semakin rumit. Introduksi suspensi baru di Imola sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan stabilisasi mobil pada bagian belakang saat perlambatan, namun malah membuat mobil kurang stabil dan sulit dikendalikan, terutama di lintasan dengan kondisi berbeda.
Mercedes butuh beberapa balapan untuk akhirnya menyadari bahwa konfigurasi baru tersebut tidak efektif, terutama setelah keberhasilan di Montreal yang sejatinya menipu tim. Meskipun tantangan besar, Mercedes berfokus untuk memastikan pembelajaran dari masalah ini dapat diterapkan pada pengembangan mobil untuk musim depan. Dengan beralih sepenuhnya ke pengembangan mobil 2026, Mercedes berusaha untuk mengoptimalkan platform stabil yang dimiliki untuk bisa kembali bersaing secara kompetitif di masa depan.