Inculcating Health Culture Early: CKG School Program

by -18 Views

Pemerintah meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah) pada hari Senin, 4 Agustus 2025, dengan tujuan memberikan pemeriksaan kesehatan dini langsung ke sekolah untuk mendeteksi masalah kesehatan potensial pada siswa sesegera mungkin—memastikan intervensi yang cepat dan efektif. “Hari ini, pemerintah secara proaktif datang ke sekolah—SD, SMP, dan SMA—untuk memeriksa kesehatan anak-anak kita. Deteksi dini penyakit potensial dapat mencegah bahaya di masa depan dan memungkinkan perawatan tepat waktu,” kata Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (KPC), saat mengunjungi SMA 6 Tangerang Selatan pada hari Senin (4/8).
Program yang mencakup seluruh tingkatan sekolah dari SD hingga SMA di SMA 6 Tangerang Selatan, 1.225 siswa menerima pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk penilaian status gizi, kadar gula darah, hemoglobin (Hb), penglihatan, pendengaran, dan kesehatan gigi. Total 13 tenaga kesehatan—termasuk dokter, perawat, dokter gigi, dan ahli gizi—dari Puskesmas Pamulang dikerahkan untuk melaksanakan program tersebut.
Selain untuk mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, program CKG berbasis sekolah juga bertujuan untuk mempromosikan kebiasaan sehat melalui pendidikan yang berkelanjutan. Misalnya, siswa diajari cara menyikat gigi dan membersihkan telinga dengan benar. Mereka juga belajar bagaimana menjaga pola makan seimbang dan tetap bugar secara fisik—sehingga pada akhirnya, berkunjung ke fasilitas kesehatan bukan hanya terjadi ketika mereka sakit, namun juga saat mereka sehat.
Perubahan pola pikir ini, lanjut Hasan, seharusnya juga merambah ke masyarakat umum. “Masyarakat seharusnya berkunjung ke puskesmas saat masih sehat, sehingga mereka dapat memahami risiko kesehatan mereka, mengadopsi gaya hidup yang lebih baik, dan merangkul budaya perawatan preventif,” tambahnya. “Dengan cara itu, penyakit berbahaya dapat diminimalkan—atau bahkan dihilangkan sepenuhnya—membantu kita semua menjalani hidup yang lebih sehat.”
Asnawi Abdullah, Kepala Badan Kebijakan Pengembangan Kesehatan di Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa CKG di sekolah bertujuan untuk membangun dasar perilaku sehat sejak usia dini. “Kami yakin sekolah adalah pintu gerbang untuk membina budaya kesehatan, dan kita harus memulai dari situ,” katanya.
Menurut Asnawi, lebih mudah menanamkan kebiasaan sehat pada siswa daripada mengubah perilaku orang dewasa. “Ambil contoh merokok, sebagai contoh—membujuk orang dewasa untuk berhenti sangat sulit. Namun, mengajari anak sekolah untuk menghindari merokok jauh lebih efektif,” katanya.
Dia berharap kebiasaan kesehatan yang ditanamkan pada siswa hari ini akan bertahan hingga dewasa. “Itulah sebabnya kami melihat sekolah sebagai titik awal yang ideal untuk membangun budaya nasional yang lebih sehat,” tegasnya.
Sementara Aryo Gustian Wisesa, seorang siswa kelas sepuluh di SMA 6 Tangerang Selatan dan salah satu peserta program, mengatakan dia sangat senang mengikuti pemeriksaan kesehatan. “Saya agak gugup selama tes darah, tetapi setelah itu, semuanya berjalan lancar,” katanya sambil tersenyum.

Source link