Jeremy Clarkson mengungkapkan perbandingan antara pemecatan Christian Horner dari Red Bull dengan pengalamannya sendiri meninggalkan BBC. Dalam kolom terbarunya untuk The Sun, mantan pembawa acara Top Gear ini memberikan dukungan kepada Horner dan juga mengirimkan pesan singkat kepada mantan prinsipal dan CEO Red Bull tersebut setelah pemecatannya. Clarkson menegaskan bahwa ia telah berada di posisi serupa di masa lalu, dan menyatakan bahwa meninggalkan BBC bukanlah hal yang mudah baginya. Sebagai gantinya, Clarkson memilih untuk fokus pada peternakan dan merilis Clarkson’s Farm yang mendapat banyak apresiasi.
Pengalaman Clarkson dengan BBC berakhir pada 2015 setelah insiden dengan produser Top Gear, Oisin Tymon. Namun, Amazon segera menawarkan kesempatan baru untuk Clarkson, Richard Hammond, dan James May, dengan kontrak senilai 250 juta dolar AS untuk acara The Grand Tour. Meskipun demikian, Clarkson tetap berharap kesuksesan bagi Horner setelah kepergiannya dari Red Bull Racing.
Dalam perbincangannya dengan Christian Horner, Clarkson menyampaikan keyakinannya bahwa pengalaman Horner selama 20 tahun di Formula 1 akan menjadi aset berharga bagi tim manapun yang bekerja sama dengannya. Meski banyak yang memprediksi Horner akan melanjutkan karirnya di Alpine, Clarkson lebih mendukung potensi keterlibatan Horner dengan tim-tim baru seperti Audi dan Cadillac yang berencana masuk ke F1.
Meskipun demikian, Clarkson menunjukkan keraguan terhadap masa depan Red Bull Racing tanpa kehadiran Horner. Ia membandingkan situasinya dengan apa yang terjadi pada Manchester United setelah kepergian Sir Alex Ferguson, dan menyatakan kekhawatiran bahwa Red Bull mungkin berakhir di Formula 4 dalam beberapa tahun mendatang. Ini menunjukkan bahwa meski Clarkson optimis terhadap potensi Horner di tim-tim baru, ia juga mengkhawatirkan masa depan Red Bull Racing tanpa kehadiran Horner.