Berkolaborasi dengan Jepang dan Australia: Strategi Atasi Tantangan China

by -28 Views

Pasukan militer Amerika Serikat (AS) secara terbuka meminta dukungan dari Jepang dan Australia dalam menghadapi potensi konflik dengan China terkait Taiwan. Pentagon menekankan perlunya peningkatan pengeluaran militer dari kedua negara tersebut untuk mendukung AS dalam menghadapi China. Kepala Kebijakan Pentagon, Elbridge Colby, meminta agar Jepang dan Australia menentukan peran mereka dengan jelas jika konflik terjadi. Pertemuan antara Pentagon dan pejabat pertahanan Jepang serta Australia berfokus pada strategi untuk memperkuat pencegahan yang seimbang dan adil.

AS telah meminta Jepang dan Australia untuk meningkatkan belanja pertahanan mereka karena potensi ancaman dari China. Di bawah pemerintahan Trump, AS memandang bahwa Jepang dan Australia lebih mungkin meningkatkan anggaran militer mereka lebih cepat daripada negara-negara Eropa. Meskipun telah ada tanda-tanda positif bahwa kedua negara tersebut mulai meningkatkan belanja militer, penting untuk melihat hasil yang nyata dari langkah-langkah tersebut.

Taiwan merupakan wilayah yang dipandang China sebagai bagian integral dari negaranya. Beijing mengharuskan negara lain untuk mengakui prinsip satu-China sebagai syarat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Konflik di sekitar Taiwan mengalami eskalasi pada tahun 2022 setelah kunjungan Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi. Beijing mengutuk kunjungan tersebut sebagai dukungan AS terhadap separatisme Taiwan dan meningkatkan latihan militer di sekitar pulau tersebut. Hubungan antara China daratan dan Taiwan terputus sejak 1949, tetapi kembali menjalin hubungan bisnis dan kontak tidak resmi pada 1980-an dan menjaga komunikasi sejak awal 1990-an melalui organisasi non-pemerintah.

Source link