Cara BMKG-BNPB Kurangi Risiko Banjir di Jabodetabek

by -29 Views

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang ditingkatkan untuk mengurangi dampak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) karena curah hujan terus meningkat. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menyatakan bahwa OMC dilakukan secara intensif selama 24 jam sejak 7 Juli 2025 di Pos Komando Operasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Tujuan dari operasi ini adalah untuk tidak hanya mencegah bencana, tetapi juga untuk mengurangi dampaknya dan mempercepat penanganan di lapangan. Kolaborasi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan dari operasi ini.

Dalam pelaksanaan OMC, PT Alkonost dan PT Makson telah melakukan 18 sorti penerbangan dan berhasil menyemai Natrium Klorida (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) ke dalam sistem awan potensial yang dapat menyebabkan hujan ekstrem. Meskipun terkendala cuaca buruk pada awal pelaksanaan, BNPB telah menambah armada pesawat untuk mengatasi kendala tersebut. Sejak tanggal 8 Juli, OMC berjalan optimal dengan penurunan intensitas hujan di wilayah target, terutama Jabodetabek.

Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, mengungkapkan bahwa pertumbuhan awan konvektif masih aktif terjadi terutama pada sore hari akibat atmosfer yang basah dan penguapan tinggi. Tim terus memantau pergerakan awan dan jika awan berpotensi hujan terbentuk di laut dan bergerak ke daratan, penyemaian akan dilakukan agar hujan turun sebelum mencapai wilayah padat penduduk. Modifikasi cuaca bukan lagi kegiatan eksperimental tetapi bagian dari strategi nasional penanggulangan bencana untuk meredam dampak cuaca ekstrem.

Source link