Pakar hukum pidana dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, menyatakan bahwa Kejaksaan Agung bisa dijadikan contoh oleh para aparat penegak hukum yang serius dalam mengejar pengembalian kerugian negara dalam kasus korupsi. Menurut Suparji, penegakan hukum seharusnya tidak hanya berfokus pada hukuman penjara, tetapi juga pada pengembalian kerugian yang telah ditimbulkan kepada negara. Dia menjelaskan bahwa hal ini penting untuk meringankan beban anggaran negara. Suparji menegaskan bahwa Kejaksaan Agung berhasil dalam hal ini karena fokus pada pengembalian kerugian serta penyidikan kasus megakorupsi. Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung merupakan lembaga paling dipercaya di mata publik, dengan tingkat kepercayaan mencapai 61 persen, berkat kinerjanya yang berhasil membongkar kasus korupsi dan mengembalikan kerugian negara. Hal ini menjadi tantangan bagi lembaga penegak hukum lainnya, seperti kepolisian, untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat lebih dipercaya oleh publik. Keberhasilan Kejaksaan Agung dalam mengejar pengembalian kerugian negara menjadi teladan bagi KPK dan lembaga penegak hukum lainnya.
Strategi Kejaksaan Menekan Kerugian Negara
