Perez Yakin Red Bull Menyesal Melepasnya: Analisis Mendalam

by -22 Views

Red Bull Berkontribusi pada Lingkungan Beracun di Sekitar Garasi, Ucap Sergio Perez
Sergio Perez mengungkapkan keyakinannya bahwa Red Bull berkontribusi pada lingkungan beracun di sekitar garasi selama paruh kedua musim Formula 1 tahun 2024. Ia merasa bahwa tekanan yang tidak perlu diberikan oleh tim pada dirinya telah menyulitkan dirinya untuk memberikan hasil yang diharapkan. Sejak kepergiannya yang tiba-tiba dari F1, Perez telah memberikan beberapa wawancara yang membahas masalah yang menyebabkan pemutusan kontraknya selama dua tahun hingga 2026. Dia menyatakan bahwa Red Bull tidak melindunginya sepenuhnya, meskipun tim menyadari kesulitan dalam mengembangkan mobil. Perez juga menyinggung bahwa kesulitan yang dialaminya tidak hanya terkait dengan performanya di lintasan, melainkan juga karena tekanan dari garasi tim yang mempengaruhi semua orang yang terlibat.
Red Bull Menyesal dengan Keputusan Penggantian Perez dengan Lawson
Red Bull memutuskan untuk mengganti Perez dengan pembalap Selandia Baru, Liam Lawson, yang akhirnya juga digantikan oleh Yuki Tsunoda setelah hanya dua Grand Prix. Tidak ada pembalap yang mampu mencapai total poin yang diharapkan, dan ini berdampak pada posisi tim di klasemen. Penasihat Red Bull, Helmut Marko, juga menyalahkan Perez atas kehilangan bonus tahunan untuk anggota tim setelah kegagalan mempertahankan gelar juara konstruktor. Meskipun kini tim berada di posisi keempat dalam klasemen, Marko tidak mengulangi pernyataannya. Di sisi lain, Perez menyatakan bahwa dia telah diberitahu oleh pihak Red Bull bahwa mereka menyesali keputusan mereka.
Red Bull Mulai Kehilangan Arah
Menurut Perez, Red Bull mulai kehilangan arah setelah kepergian desainer Adrian Newey dan Jonathan Wheatley. Perez menyebut bahwa kepergian Newey, yang kini bergabung dengan Aston Martin, berdampak pada pengembangan mobil dan performa tim. Dia juga menyoroti peran penting Jonathan Wheatley yang pergi dari tim. Perez merasa bahwa Red Bull sudah mulai kehilangan arahnya, terutama di tengah persaingan ketat dengan tim-tim lain seperti Mercedes.
Perez mengungkapkan bahwa dalam era di mana keunggulan mesin sangat penting, Red Bull harus bisa bersaing dengan strategi dan pengembangan mobil yang kuat. Kepergian Newey dan Wheatley dinilainya sebagai awal dari masalah yang semakin meruncing bagi Red Bull. Meskipun demikian, Perez tetap mengakui bahwa Red Bull adalah tim yang hebat, namun perubahan internal yang terjadi dalam tim tampaknya telah berdampak negatif pada performa mereka dalam perlombaan.

Source link