Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mengumumkan penghentian penjualan amunisi ke Israel di tengah eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Keputusan ini merupakan tanggapan atas situasi yang semakin memanas, meskipun penjualan amunisi tersebut sebenarnya sudah direncanakan sebelumnya. Setelah pertemuan Dewan Staf Umum Serbia, Vucic menegaskan bahwa Serbia telah menjual amunisi ke Israel sejak perang genosida dimulai pada Oktober 2023. Meskipun menjalin hubungan bersahabat dengan Israel maupun Iran, Vucic tetap menyerukan perdamaian di Timur Tengah.
Dalam konteks serangan Amerika Serikat terhadap Iran, Vucic menyampaikan kekecewaannya atas pelanggaran hukum internasional dan ketidakadilan yang terjadi. Menurutnya, tidak ada lagi aturan yang dihormati di tengah ketegangan yang semakin meningkat antara negara-negara tersebut. Trump, Presiden Amerika Serikat, bahkan mengklaim bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata secara total. Situasi ini membawa dunia pada kekacauan yang semakin meluas, di mana kegilaan telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Semua pihak, baik pemerintah maupun warga dunia, harus berupaya mendorong perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas.
