Pada hari Selasa, 17 Juni 2025, Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prasetyo Hadi mengumumkan bahwa terdapat sinyal positif dari percakapan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui sambungan telepon. Prasetyo menyatakan bahwa semua pihak dapat merasa optimis mengenai hasil dari pembicaraan antara kedua kepala negara tersebut.
Menurut Prasetyo, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk bernegosiasi mengenai tarif resiprokal dengan pemerintah AS. Dia menjelaskan bahwa baik AS maupun Indonesia masih dalam tahap mempelajari kesepakatan tersebut. Indonesia juga telah menawarkan beberapa opsi kepada pemerintah AS dengan harapan hasil dari negosiasi akan menguntungkan kedua negara.
Perundingan antara Presiden Prabowo dan Trump selama hampir 15 menit menunjukkan adanya kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat serta untuk menjaga stabilitas perdamaian global. Keduanya saling bertukar ucapan selamat atas jabatan presiden yang mereka emban. Sebagai pemimpin dari dua negara besar, keduanya sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dan mendukung upaya menjaga stabilitas global.
Dalam kesempatan lain, Sekretariat Kabinet mengungkapkan bahwa Prabowo dan Trump juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama antara kedua negara serta mendukung usaha menjaga stabilitas dan perdamaian global. Menurut Sekretariat Kabinet, keduanya memiliki visi yang sama dalam memperkuat kerja sama bilateral dan menjaga keamanan dunia secara keseluruhan.