Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, turut serta dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama putra di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Sedayu, Yogyakarta. Menurut Bahlil, gedung asrama tersebut direncanakan akan selesai dalam waktu 10 bulan tanpa sistem termin pembayaran, dan pendanaannya berasal dari gotong royong para kader Golkar. Pembangunan ini merupakan hasil dari permintaan yang disampaikan oleh pengurus sekolah ketika dilakukan safari Ramadhan beberapa waktu lalu, dan Golkar merespons secara positif.
Bahlil menekankan bahwa keterlibatan Golkar dalam pembangunan ini tidak hanya didasari oleh aspek politik, tetapi juga karena sejarah kedekatan antara Muhammadiyah dan Golkar. Menurutnya, Muhammadiyah dan Golkar memiliki hubungan yang erat, di mana Muhammadiyah diibaratkan sebagai ibu yang melahirkan Golkar. Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk ikut serta dalam menyiapkan generasi penerus bangsa sesuai dengan misi Mu’allimin. Bahlil juga menegaskan bahwa kontribusi yang diberikan oleh Golkar tidak boleh dianggap sebagai politik transaksional, melainkan sebagai wujud ukhuwah atau persaudaraan.
Ketika ditanya mengenai total biaya pembangunan asrama putra tersebut, Bahlil menolak memberikan rincian angka. Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian Madrasah Mu’allimin, Khoirudin Bashori menjelaskan bahwa gedung tersebut akan menampung sekitar 400 santri dengan nilai pembangunan sekitar Rp22 miliar. Pihaknya juga membuka kerjasama kepada siapapun yang mau membantu dalam pendidikan di tempat tersebut, termasuk partai politik lain. Muhammadiyah membuka diri untuk bekerjasama dengan setiap golongan demi kemaslahatan umat dan bangsa.
