Nakba dan Skat Kemanusian di Palestina: Sejarah dan Dampaknya

by -74 Views

Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu konflik terpanjang dalam sejarah peradaban dunia. Para pakar sepakat bahwa ini bukanlah hanya perang militer, melainkan operasi pendudukan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina. Omer Bartov, seorang Profesor Studi Holocaust dan Genosida, menyebut konflik di Gaza sebagai genosida, dengan lebih dari 40.000 rakyat Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban pembantaian oleh militer Israel.

Francesca Albanese, seorang pengacara dan peneliti hak asasi manusia, telah menentang keras genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza. Bahkan, para pakar dari PBB juga menuduh Israel melakukan genosida dan kekerasan seksual terhadap rakyat Palestina, termasuk dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB.

Selain itu, Paus Fransiskus juga mengeluarkan seruan untuk melakukan investigasi mendalam terhadap invasi Israel ke Palestina. Dia menyebut banyak ahli hubungan internasional yang melihat situasi di Gaza memiliki karakteristik genosida. Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI juga menyatakan bahwa serangan Israel ke Gaza merupakan genosida, menghancurkan setiap aspek kehidupan di Gaza.

Peristiwa Nakba pada tahun 1948 juga menjadi momen penting dalam sejarah Palestina, di mana ribuan rakyat Palestin diusir dari tanah dan rumah mereka oleh pendudukan Zionis Israel. Hal ini masih menjadi luka yang dalam bagi rakyat Palestina hingga saat ini. Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar, telah lama mendukung kemerdekaan Palestina dan terus berupaya untuk menjadi suara bagi rakyat Palestina di berbagai forum internasional.

Dengan berbagai tindakan diplomatik dan dukungan kemanusiaan, Indonesia terus berjuang untuk membela rakyat Palestina dan menyerukan solusi dua negara yang akan memberikan kemerdekaan penuh bagi Palestina. Melalui upaya bersama dengan negara-negara lain di OKI, Indonesia berharap dapat memberikan masukan hukum yang diperlukan untuk menyelesaikan isu Palestina dan kekerasan yang terus dilakukan oleh Zionis terhadap rakyat Palestina.

Semoga Indonesia dapat terus menjadi garda terdepan dalam membela Palestina dan memperjuangkan hak rakyat Palestina untuk merdeka. NAKBA DAY 15 Mei 2025! (Tajus Syarofi, Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina Jakarta)

Source link