Marah adalah respons alami manusia terhadap ancaman yang ada di sekitar. Namun, bagi beberapa orang, mengendalikan amarah bisa menjadi masalah yang serius, yang biasa disebut sebagai anger issues. Berbagai faktor bisa memengaruhi munculnya anger issues, mulai dari pengalaman buruk di masa lalu, depresi, OCD, penyalahgunaan alkohol, hingga gangguan ADHD atau ODD.
Studi tahun 2010 menunjukkan bahwa marah yang tidak terkendali dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Mulai dari kekerasan verbal hingga fisik yang merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya. Gejala-gejala seperti mudah marah berlebihan, sulit mengendalikan emosi, sering menyimpan amarah, atau bahkan melakukan tindakan destruktif bisa menjadi ciri-ciri seseorang dengan anger issues.
Terlepas dari jenis anger issues yang dialami seseorang, penting untuk memahami penyebab dari masalah ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang memicu amarah, seseorang bisa belajar untuk lebih bijak dalam menyikapi orang lain dan dirinya sendiri. Tidak hanya itu, dengan mengenali berbagai jenis amarah, seperti outward, inward, atau passive, seseorang bisa lebih aware terhadap emosi yang dirasakan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan amarahnya.
Penting untuk dicatat bahwa anger issues juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi, OCD, atau ADHD. Oleh karena itu, jika seseorang merasa kesulitan dalam mengendalikan amarahnya, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Dengan begitu, seseorang bisa mendapatkan bantuan yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
