Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Hampir setiap orang memiliki akun di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Fenomena ini telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dan berkomunikasi di era digital. Saat ini, pertukaran alamat akun atau menambah teman di media sosial lebih umum daripada bertukar kartu nama ketika bertemu seseorang secara langsung.
Berbagai aspek kehidupan manusia, seperti cara berkomunikasi, interaksi, dan akses informasi, telah mengalami evolusi yang tidak terduga sebelumnya. Media sosial memberikan ruang interaksi yang nyaman dan mudah bagi pengguna untuk saling berbagi informasi dan memperbarui kehidupan satu sama lain. Dengan pertumbuhan pengguna media sosial yang pesat, platform ini juga menjadi sumber utama informasi bagi masyarakat.
Penggunaan media sosial tidak hanya sebatas sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai platform untuk mencari produk, rekomendasi, dan opini. Pengguna lebih sering mengakses berita dan informasi melalui media sosial daripada media tradisional seperti televisi atau surat kabar. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh internet dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam era digital ini, perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh media sosial. Konsumen membuat keputusan berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Para ahli perilaku konsumen, seperti Solomon, telah membahas bagaimana media sosial memengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui faktor psikologis dan sosial.
Dari sudut pandang perilaku konsumen di media sosial, kita dapat mengaitkan konsep utama teori Solomon dengan karakteristik unik dari berbagai platform tersebut. Instagram, TikTok, dan Facebook menyajikan cara yang berbeda bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan psikologis, membangun identitas sosial, dan berinteraksi berdasarkan pengaruh sosial.
Untuk mengoptimalkan strategi pemasaran sesuai dengan karakteristik unik setiap platform media sosial, penting untuk memahami kebutuhan psikologis konsumen, menyesuaikan pesan dengan identitas platform, memahami pengaruh sosial, dan mengikuti tren serta beradaptasi dengan perubahan. Dengan memperlajari perilaku konsumen di media sosial, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan bagi audiens mereka.