Lewis Hamilton, pembalap tujuh kali juara dunia, mengalami kesulitan di Grand Prix Cina. Meski Charles Leclerc, rekan setimnya di Scuderia Ferrari, mengalami kerusakan pada sayap depan, ia berhasil finis di peringkat kelima, lebih baik daripada Hamilton. Fred Vasseur, yang mengomentari perbedaan performa antara keduanya, menyebut hari itu sebagai hari yang sulit dan menyatakan bahwa Hamilton mengalami kesulitan dalam mencari kecepatan.
Meskipun demikian, di Sprint Race, Hamilton menunjukkan potensi kebangkitan dengan manajemen ban yang sangat baik. Meskipun ia mengalami masalah dengan degradasi ban, ia masih mampu membuat kemajuan sebelum strategi pit 2-stop diterapkan. Di sisi lain, Leclerc melakukan strategi yang berbeda dengan tidak mengganti sayap depan dan berhasil naik ke posisi terdepan.
Vasseur juga mengungkapkan bahwa Scuderia Ferrari harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengatasi tantangan yang dihadapi pembalap mereka. Meskipun demikian, strategi 2-stop yang diterapkan pada Hamilton tidak memberikan hasil yang diharapkan karena degradasi ban yang tidak sesuai prediksi. Hamilton akhirnya terjebak di posisi keenam tanpa keunggulan kecepatan yang cukup untuk memperbaiki posisinya.