Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah mencopot Pimpinan Cabang atau Pinca Perum Bulog Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Keputusan ini diambil karena adanya penghentian serapan gabah oleh para petani di wilayah tersebut. Menyusul protes dari sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Aliansi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk terhadap Kepala Bulog (Kabulog) yang dinilai lambat dan tidak responsif dalam pembelian gabah petani. Kritik terhadap pelayanan Bulog ini bahkan viral di media sosial. Mentan menjelaskan bahwa pencopotan ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan merupakan respons dari masukan masyarakat terkait dengan kinerja Bulog di lapangan.
Bulog diharapkan dapat merespons dengan cepat panen raya yang telah dimulai sejak akhir Februari dan akan berlanjut hingga April mendatang. Target serapan gabah setara beras pada masa panen raya tahun 2025 ini adalah 3 juta ton, untuk mencapai swasembada pangan seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo. Mentan Amran menekankan pentingnya menghargai kerja keras petani dalam berproduksi dan memastikan agar semangat bertani tidak pudar. Selain itu, Mentan juga menyoroti krisis beras yang terjadi di beberapa negara Asia dengan harga mencapai Rp 100.000 per kilogram, dan menyatakan rasa syukur atas kestabilan pasokan beras di Indonesia.