Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp3,84 triliun dari pagu awal anggaran Rp 7,73 triliun pada tahun 2025. Meskipun anggaran mengalami pemotongan, Komdigi menegaskan bahwa penyelenggaraan infrastruktur internet tidak akan terganggu. Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan dengan memberikan prioritas pada layanan yang langsung bermanfaat bagi masyarakat. Prioritas ini termasuk penyediaan infrastruktur telekomunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS), akses internet, Palapa Ring, hingga SATRIA-1, serta layanan pengelolaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit. Reprioritisasi anggaran juga mencakup program pembangunan SDM digital seperti literasi digital, Digital Talent Scholarship, Beasiswa S2/S3, fasilitasi ekonomi digital, dan komunikasi publik.
Dalam upaya mengatasi keterbatasan anggaran, Komdigi akan menerapkan refocussing anggaran dan reviu mendalam untuk mencegah pemborosan. Ismail juga menjelaskan bahwa Komdigi akan mencari pembiayaan program melalui pola kemitraan atau kerja sama pemerintah dan swasta untuk memastikan keberlanjutan program kerja. Strategi lain yang akan diterapkan adalah dengan mengedepankan prinsip efisiensi, penguatan peran regulator dan akselerator, serta pemberdayaan ekosistem. Dalam rapat tersebut, Ismail juga meminta tambahan anggaran untuk memenuhi kewajiban dan memastikan kelangsungan operasional layanan publik yang penting bagi masyarakat. Diharapkan dukungan dari Komisi I DPR untuk menyetujui efisiensi anggaran dan usulan tambahan anggaran TA 2025.