Fenomena inflasi tinggi selama periode hari raya dan tahun baru telah menjadi pola umum dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini berdampak pada kondisi ekonomi regional, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meskipun perekonomian DIY mengalami pertumbuhan yang signifikan berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga Triwulan III tahun 2024, namun kondisi inflasi kurang menggembirakan. Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi DIY menunjukkan bahwa dari 11 bulan, setengahnya mengalami deflasi sementara setengahnya inflasi. Pemerintah menargetkan inflasi sebesar 2,5% dengan variabilitas ± 1% untuk tahun 2024 dan akan menunggu rilis BRS oleh BPS Provinsi DIY untuk memantau pencapaian target tersebut. Komoditas transportasi dan bahan makanan menjadi pendorong inflasi, namun kebijakan harga tiket pesawat yang turun 10% selama musim liburan Natal dan Tahun Baru diharapkan dapat memperlambat laju inflasi. Keputusan Gubernur DIY tentang kenaikan HET LPG juga diperkirakan akan mempengaruhi inflasi. Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY dan Pemerintah memiliki peran strategis dalam mengantisipasi dan mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas perekonomian dan meringankan beban masyarakat.
Pengendalian Inflasi Natal: Upaya untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi
